Kamis, 01 November 2012

Minggu, 29 Januari 2012

lanjutan bagian delapan


Bagian delapan
Tuhan tolong jangan ada lagi yang merasakan seperti aku

Karena aku sibuk kuliah tuk menyelesaikan semester akhirku itu lalu aku jarang sekali ikut dani lagi ke bengkel Ryan, namun aku tetap berhubungan pada Stefy lewat ponsel ku itu. aku pun menjadi sahabat nya dalam waktu dekat . semua yang aku alami stefy mengetahui nya . perasaan senang mulai tumbuh di hati ku begitu aku menjalin persahabatan dengan stefy. Aku pun mulai mempercayakan semua kepada stefy tentang bahagia dan sakitku bersama dani.
Namun dengan rasa stefy yang semakin besar mencintai dani stefy malah memanfaatkan keadaan ini untuk lebih dekat dengan dani. Tanpa aku ketahui di mulailah sandiwara stefy, ia ketahui perasaanku dan kisahku bersama dani, namun ia tutupi rasa nya untuk dani dan berpura-pura di depanku.
aku orang yang terbilang aktif, sehingga kesehatanku pun terganggu, rasanya penyakitku belum sembuh betul.  aku sering merasa sakit di sebelah kanan perut ku. tapi aku tak pernah menceritakan pada orangtua ku apa lagi kepada kekasih ku dani.
aku menutupi rasa sakit ku pada dani , walau sesungguh nya dani menyadari bahwa ku sedang tidak baik . tapi apa bila dia bertanya pada ku aku hanya selalu menjawab tidak apa – apa.

Hampir dua minggu aku tak berkunjung ke tempat ryan, karena menyelesaikan tugas ku yang deadline itu, alhasil ketika aku libur dan dani mengajak aku untuk datang ke tempat biasa yaitu rumah ryan dan aku pun tidak bisa menolaknya.
Kami bergegas berkunjung ke tempat ryan, aku meluangkan waktuku untuk dani, menemani kesenanganya juga adalah kebahagian tersendiri untukku.
Tiba disana Stefy langsung menyambutku dengan rindu buatannya itu. saat aku sedang melihat dani dari kejauhan bersama stefy, tiba-tiba saja perut sebelah kanan ku sakit tak tertahankan, dan aku pun pingsan tak sadarkan diri, aku jatuh di pangkuan stefy . stefy yang kaget langsung mengoyak-ngoyakkan tubuhku dengan panik ia berkata
" wan .. wanda kamu kenapa ?? bangun wan.. bangun.. " kata stefy yang berusaha menyadarkan ku
" daniiii.. abang... tolong aku " teriak stefy, dani dan ryan pun berlari menghampiri stefy.
" wanda kenapa Fy ?? " kata dani panik, yang langsung merangkul tubuh ku.
" aku juga ga tau " sahut stefy
" ya udah dan , kita bawa ke rumah sakit aja .
lalu aku tak tau lagi apa yang terjadi.
saat aku membuka mata, aku melihat lampu yang sangat terang di atas kepala ku dan harum rumah sakit yang begitu khas itu, mamah ku langsung menghampiri ku, yang melihat ku perlahan membuka mata .
" nda , nih mamah sayang " kata mamah ku dengan nada sedih
aku menatap nya, dan menggenggam tangan nya , aku pun melihat dani dan stefy.
" nda kenapa mah ? " kata ku dengan nada tertatih
" kamu kurang istirahat ajah sayang "
" sayang kenapa kamu tidak pernah cerita kalau kamu sakit " kata dani pada ku
aku hanya tersenyum .
“ kamu curang, kamu ceritakan semua tentang kamu, tapi kenapa gak kamu ceritakan tentang sakitmu. Katanya aku sahabatmu” kata stefy sambil mendekat kepada ku dan memegang tanganku
“ maaf stefy, aku baik-baik aja, ini penyakit ringan kok, nanti juga sembuh makasih yah”
“ aku pegang janji kamu untuk sembuh yah wan”
“aku janji” dan kami pun menggabungkan jari kelingking kami tanda janji ku pada nya
“ aku pulang dulu yah,besok ujian nasional ku hari perama, kamu cepat sembuh yah” kata stefy yang kemudian pamit pada ku dan mamah ku
“ aku nganter stefy dulu yah sayang, kamu istirahat dan harus janji juga sama aku , buat terus ada disamping aku”
Lalu dani dan stefy pun pergi dari ruangan dimana aku di rawat, aku terus menatap mereka berdua yang semankin jauh sampai tak terlihat lagi. sementara itu bertanya pada mama ku ,
" mah emang nda sakit apah ?? mamah jujur aja !! " kata ku yang berusaha membujuk mama ku .
" kamu terkena radang usus buntu sayang " sahut mama ku yang terlihat ragu menyampaikan pada ku.
"penyakit itu lagi mah ? lalu operasi ?? " tanya ku lagi
" udah kamu istirahat ajah supaya cepat sembuh " mamaku berusaha mengalihkan pembicaraan, agar aku tidak terlalu khawatir.
malam itu aku langsung dirawat, dokter datang dan memeriksaku, terlihat raut wajah dokter itu menyimpan sebuah hasil buruk. kemudian ia mengajak mamah ku untuk membicarakan ini di ruangannya, entah apa yang ia bicarakan, namun setelah pembicaraan nya itu raut muka mamah menjadi sedih,
aku bertanya - tanya dalam hati apa yang di bicarakan nya .tapi mamah berusaha menutupi semua, karena waktu sudah malam dan dani pun tidak dapat kembali ke rumah sakit, karena esok ia ada kuliah pagi, lalu malam ini mamah yang menemani ku dirumah sakit.
Karena lelah kemudian mamah tertidur terlebih dahulu , aku tak sengaja melihat ponsel mamah dan membaca pesan singkat yang telah ia kirim untuk papa yang sedang berada di luar kota , dan pesan itu berbunyi
" bila esok pagi wanda tak dapat membalikan tubuh nya, terpaksa harus melakukan operasi itu yang dokter kata kan pada ku "
dengan air mata berjatuhan aku menangis. memang sakit yang ku derita membuatku sulit untuk membalikan tubuh ku
aku berkata dalam hati ,
" apa harus ?? mengapa ?? " sesal ku dalam hati.
“ maafin wanda mah, selalu membuat mamah susah”kata ku lagi, kemudian mata ku mulai menutup perlahan.
ke esokan hari nya saat aku membuka mata  mamah sudah ada di samping ku dengan senyum penuh semangat untuk ku . dan tanpa sengaja aku dapat membalikan tubuh ku untuk mengambil air  minum yang ada di meja, mama terkejut .
" sayang apah yang mamah lihat itu tadi benar ?? " tanya mamah dengan nada terkejut sambil membangunkan ku .
" apa nya sih mah ?? aku baik - baik aja ko " jawab ku yang pura-pura tidak tau .
mama tersenyum lega , karena aku mampu membalikan tubuh ku , aku tidak jadi operasi .
tidak lama dokter bersama dua perawat nya datang menghampiri ku .
" pagi nona wanda " sapa dokter pada ku .
" pagi dok " sahut ku
" ok , saya coba periksa " kata dokter yang bergegas memeriksa ku.
dan setelah ia memeriksa ku ia berkata pada mamah ku .
" begini bu , setelah saya periksa nona wanda , radang usus buntu nya mulai mereda, wanda bisa sembuh tanpa operasi asal gaya hidup nya bisa di kontrol " kata dokter penuh semangat .
aku dan mama tersenyum lega. Aku sangat bahagia mendengar penjelasan dokter, aku tidak membayangkan bagaimana bila aku harus menjalani operasi.
" bagaimana nona wanda, apa anda mampu mengikuti saran saya ? " tanya dokter pada ku .
" saya pasti bisa dok , dan saya mau melakukanya asal saya sembuh " jawab ku penuh janji
" wah , baik kalau begitu, dan jangan lupa perbanyak minum air mineral dan kurangi makanan pedas. dan nona wanda , besok anda sudah boleh pulang " saran dokter pada ku .
" iya, dan terimakasih dok " jawabku dengan hati yang senang .
Aku mengambil ponsel ku yang mencari satu nama di kontak ku “papa”. Panggilanku mulai tersambung dan terdengar suara lelaki separu baya yang sangat ku kenal. Beliau adalah ayah kandungku, Kegembiraanku langsung ku sampaikan pada papaku
“ halo pah ? nda udah boleh pulang” kataku dengan senang hati
“ kamu yakin sayang?”
“ iya pah, kata dokter nda Cuma harus jaga makan sama banyak istirahat”
“ baik, kalo begitu kamu harus nurut perintah dokter, nda pengen sembuhkan ?”
“ iya pah, nda janji. Papah kenapa enggak nengokin nda kesini ?” kata ku sampai menitikan air mata
“ papa disini banyak kerjaan nak, tapi papa selalu doakan kamu ko” sahut papaku yang tinggal di kota semarang bersama keluarga barunya
“ iya pah, terimakasih. Papa baik-baik aja kan disana ?” kataku masih dengan isak tangis
“ baik nak, kamu jangan cengeng ah. Anak papa kan jagoan, faikar gimana kabar nya, yang nurut yah sama mamah” kata ayahku menanyakan aku dan adikku.
“ baik pah faikar juga, nda keluar dari sini juga sembuh ko. Iya nda sama fae gak nakal” fae adalah nama panggilan sayangku untuk adikku .
Berakhirlah pembicaraanku yang sangat singkat dan menghapus air mata yang jatuh di pipiku, dengan haru dan rindu yang begitu berat. Karena setiap bulannya pertemuanku dengan papaku bisa di hitung pakai jari.
 “Tuhan tolong jangan ada lagi yang merasakan seperti aku” .
***
hari ini aku pulang  dengan mama . aku mengabari dani atas kepulangan ku, entah mengapa aku begitu merindukan kekasihku itu , padahal aku berada di rumah sakit hanya dalam hitungan hari, mendengar itu ia senang dan berjanji untuk menemaniku
kehadiran nya aku tunggu , entah mengapa akhir-akhir ini dani sering ngaret bila janji pada ku , setelah lama menunggu akhirnya dani datang .
namun ada yang berbeda dari nya , sejak ia datang ia terlihat sibuk dengan handphone yang sedang ia pegang ,, aku tak mengerti dan tak tahu apah yang ia lakukan . sms siapa ?? urusan apa aku tak tahu . aku sengaja tidak menanyakan itu pada dani, aku hanya menaruh kepercayaan kepadanya.
" gimana keadaan kamu sayang " tanya dani, sambil mencium keningku mesra
" ya seperti yang kamu lihat "
Aku terus mamandangi nya sambil berbaring, melihat dia tampak sibuk dengan ponselnya.
Apa?? Siapa ?? sehingga kau membuatku menilai berbeda. Apa dia lelaki?? Atau perempuan ? tapi siapa, aku ada disini bersamamu. Pertanyaan ku dalam hati
“ selama aku dirumah sakit, kamu kemana aja yank?” tanyaku
“ kuliah, nongkrong, tidur, hehehe” jawabnya
“ nakal ga?”
Dani menatap mata ku,dan menggengam tangan ku. “ nakal bagaimana sih sayang? Apa menurut kamu aku setega itu sama kamu” jawabnya penuh keyakinan
“ seneng banget aku dengernya sayang, kamu jaga kepercayaan aku yah”
Dani membalas peryataan ku dengan senyum tampannya itu, karena waktu sudah siang dan artinya aku harus minum obat. Sebelum minum obat ia menyuapi ku terlebih dahulu diiringi dengan candanya itu , yang selalu membuat ku nyaman dengan dirinya. Setelah makan aku pun meminum obat yang ukuran nya beragam, dari yang terkecil sampai besar semua ku telan tanpa rasa , semua demi kesembuhan ku. Pahit nya obat tersebut tak lagi kurasakan karena senyum dani selalu menyemangatkan aku untuk sembuh, usai minum obat kini aku di suruh nya tuk istirahat.
“ sekarang kamu istirahat yah sayang,” kata dani sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh ku, yang berbaring di tempat tidur
“ terimakasih yah sayang, kalo gak ada kamu mungkin aku takkan sekuat ini” jawab ku, sambil mengecup tangan nya yang mengenggam tangan ku.
“ aku selalu merasakan apa yang kamu rasakan, dan selalu ada buat kamu” jawab dani dan mencium keningku .
Dengan kata-katanya itu menghilangkan segala kecurigaan ku, entah mengapa aku begitu mempercayai kekasihku itu, mungkin karena aku sangat menyanginya. Walau perlahan kelihatannya ada perubahan dengan kekasihku tapi aku tak terlalu memikirkan, karena aku tak ingin hubungan kami berakhir karena hal kecil, aku sangat menjaga cinta dan kepercayaan nya.
***
Hari ini aku belum bisa masuk kuliah, karena aku masih harus memulihkan sakit ku dengan beristirahat dan meminum obat, walau sebenar nya tubuh ku sudah kembali normal. Hari ini pun dani tak bisa datang tuk menemani ku, kerena hari ini dia masuk pagi. Aku sudah mengirim pesan lewat sms pagi ini padanya, tetapi belum ada jawabanya darinya, aku memaklumi mungkin ia sedang sibuk dengan kuliah nya. Karena aku jenuh, aku memilih untuk sms stefy saja. Mengingat ia sudah tidak sibuk sekolah karena hanya menunggu pengumuman lulus.
“hy stefy, selamat pagi” begitu bunyi pesan ku.
Tak lama hp ku berdering, tanda pesan masuk. Yang ternyata balasan dari stefy
“ eh wanda, selamat pagi juga” balasnya
“ lagi apa fy? Aku ganggu yah?”
“ enggak ko, aku lagi nyiapin berkas buat masuk universitas”
“ oh, kamu jadi masuk mana?”
“ univ yang ada tata boga, Cuma univ nya dani aja, jadi aku di situ deh”
“ oh,, bagus deh”
“ kamu bagaimana keadaan nya wan ?”
“ alhamdulillah sudah membaik” jawabku , kemudian tak ada balasan lagi dari nya, entah mengapa ada yang mengganjal di hatiku setelah stefy bilang bahwa ia akan belajar di univ yang sama dengan dani. Aku pun tak tau mengapa hati ku seperti berprasangka buruk pada stefy.
Perasaanku yang mengganjal itu sejenak buyar karena ketukkan pintu kamarku. Dan ternyata pitta sahabat ku yang ku kenal saat pertama masuk kuliah . Gadis cantik yang berkulit putih itu setia menemaniku sejak kamu duduk di semester 2. Dia datang karena mengetahui tentang sakitku ini dari dani padahal aku tidak mau memberitahui nya karena tak mau dia khawatir karena kami saling menyayangi seperti saudara.
“ pittaaa.. “ teriakku gembira
“ heh nenek gambreng, nakal lo yah. Sumpah jahat banget gua gak di kabarin lo masuk rumah sakit “ katanya sambil duduk di sampingku yang sedang menyadar di tepat tidur
“ maaf sayang, gua takut di ceramahin sama lo, hahaha lo tau dari mana ?”
“ gua kan pinter, suatu yang mudah buat tau tentang kabar lo doang mah. Hahaha “
“ hahah gaya banget lo “
“ gua tau dari dani. Eh iya gua bawa coklat kesukaan lo nih. Gua tau lo gak boleh makan yang pedes-pedes, jadi gua bawain coklat ini yang manis kayak gua “ gurau nya sambil memberikan 2 kotak coklat kesukaan ku .
“ ihh males banget, hahah.. makasih sayang terharu gua “ kataku sambil memeluknya
“ pit, kalo mau minum ambil aja yah, gua masih gak boleh jalan “
“ iyah, kayak sama siapa aja pake sungkan segala “
“ pitt.. “ kataku ingin bercerita tentang perubahan dani
“ iya ??”
“ gua ngerasa dani berubah banget “
“ semenjak apa ?”
“ gua sih bukan suudzan, tapi gua rasa semenjak dia main ketempat barunya ryan dan kenal adiknya ryan, stefy “
“ itu Cuma perasaan lo doang kali say “
“ enggak gitu pit, sekarang dani jadi sibuk sama hape nya. Padahal gua ada di sampingnya. Tambah lagi stefy kuliah di univ yang sama sama dani. Gua takut pit mereka ada apa-apa nya “
“ hmm.. tapi adiknya ryan tau kan lo pacarnya dani ? siapa nama nya ?”
“ stefy “
“ iya, si stefy tau kan ?”
“ taulah, pas gua kesana pertama kenal dia juga sama dani “
“ nah, yaudah apalagi dani temen abangnya. Gak mungkin terjadi wan “
“ iii.. iiyah sih “
“ yaudah jangan di pikirin sekarang lo fokus sama kesembuhan lo, karena gua kangen banget belajar bareng lo, gila-gilaan di kantin “ kata pitta sambil menggengam tanganku tulus.
Kata-kata pitta membuat hatiku sedikit tenang, kedatangannya begitu menghiburku melupakan sejenak kegundahanku atas sikap kekasihku.
***
Dani sedang membolak balik buku yang sedang ia pegang di tangannya. Di sebuah taman yang di sampinganya terdapat masjid yang besar di kampus dani. Sedang ia sibuk dengan tugas nya itu ada suara wanita yang tak asing mampir di telinga nya
“ daniiii”
“ hay stefy, sini..”
“ kamu lagi apa sendirian disini”
“ ngerjadi tugas nih, deadline !”
“ kamu sendiri ngapain stef?”
“ aku nunggu temen, abis nyerahin semua berkas”
“ oh, tadinya aku mau ngajak pulang bareng, tapi berhubung kamu sama temen lain kali aja deh!
“ oke, eh itu dia teman ku udah datang. Aku duluan yah dan”
Ternyata kedekatan mereka sudah sangat jauh, sehingga paggilan yang semula lu-gue berubah menjadi aku-kamu. Dan ternyata komunikasi mereka berlanjut dengan sms. Dani memastikan bahwa esok benar stefy pulang dengannya. Satu titik lagi kedekatan mereka terjadi. Akankah mereka jatuh cinta ?.
***






Bagian sembilan
Cinta itu mulai pergi

Hari yang cerah sudah berganti menjadi gelap, hingga malam ini dani tak memberi kabar pada ku, entah kenapa, ataukah ia kehabisan pulsa ? atau sedang ada gangguan jaringan. Tapi aku tak yakin itu, aku coba menghubungi nya. Tapi tak ada jawaban. Aku khawatir apa yang terjadi pada kekasih ku, kenapa ia tak biasa nya seperti ini padaku.
Tak lama hp ku berdering tanda sms masuk, aku sangat berharap itu dari kekasih ku, tapi begitu ku lihat itu bukan nomor hp dani. Begitu ku buka
“ sayang ini aku dani, hp aku ketinggalan dirumah, aku lagi di rumah teman kampusku mengerjakan tugas, nanti aku hubungi kalu aku sudah sampai rumah. Love you.
Ternyata itu dari dani, sepertinya memakai hp temannya. Tidak biasanya dani lalai sehingga hp nya bisa tertinggal dirumah, aku mulai mersakan ada hal aneh yang terjadi dengan kekasih ku. Aku mulai berperasangka buruk, apa yang aku tidak ketahui selama aku sakit, sehingga kekasih ku berubah begitu jauh.
Pagi ini dani menelepon ku, tanpa banyak basa basi aku menerima teleponya
“ hallo, selamat pagi sayang” kata dani
“ pagii..” sahut ku singkat karena kecewa
“ ko, singkat banget jawabnya, marah yah ?”
“ kamu pikir aja sendiri” kataku masih dengan nada kesal
“ ya ampun sayang, aku minta maaf yah, hp ku bener ketinggalan, lagi pula apakah aku tidak boleh lupa?”
“iya gak apa-apa, tapi kamu gak biasa nya kayak gini, aku gak biasa tanpa kamu yank”
“ iyah sekali lagi maafin aku yah” ulang dani
“yaudah. Kapan kita ketemu, aku kangen banget sama kamu?”
“ malem ini gak bisa yank, aku ada tugas, nanti mau kumpul sama temen, ya mau kumpul” sahut nya dengan nada seperti berbohong
“ yah,, yaudah deh, tapi besok bisa kan ?” pinta ku.
“ aku usahakan yah sayang” tegas dani
Setelah berakhir percakapan dengan dani, hatiku kembali kecewa karenanya, apa salah ku? sehingga dani berubah seperti ini. Hari ini aku sudah dapat masuk kuliah kembali, dan aku pun menjalani kuliah ku dengan senang hati Aku menanyakan semua ketertinggalanku kepada pitta.. Aku mau menyusul ketertinggalan ku, walaupun aku sakit aku tak boleh lemah dalam pendidikan ku. Dan kini ku harus mengejar ke tertinggalan ku, aku tak mengeluh, malah aku senang aku masih berkesempatan untuk mengejar ini semua.
Semua ku lakukan demi masa depan ku, demi mamahku yang merawat ku sendirian. Aku hanya ingin membuktikan padanya, walau aku di posisi seperti ini aku masih bisa berprestasi. Dan agar aku bisa menjadi contoh untuk adik-adikku.
***
Setelah aku mengetahui tugas apa yang harus ku buat, kini waktu menunjukan pukul 16:00 dan aku harus pulang agar tiba dirumah tidak terlalu malam. Aku pulang dengan sepeda motorku, aku di percayai mamah untuk merawat sepeda motorku agar tak tergantung pada siapa pun.
Kira-kira 15menit lagi sampai dirumah ku. Tiba-tiba dari jauh aku melihat sosok wanita bertubuh kecil agak berisi dan kulit nya yang putih itu tak asing di mata ku, semakin dekat semakin ku kenali dia yang ternyata teman kecil ku yaitu Nova. Aku mendekati nya dan berhenti persis di depan hadapan nya, ia sedikit heran, mungkin ia tak mengenaliku karena aku menggunakan masker dan helm . begitu ku buka dan ia berkata.
“ hayy wanda, ya ampun gue kira siapa” kata nya sambil menjabat tanggan ku.
“ hehehe lu masih inget aja sama gue” kataku sambil tertawa
“ masih lah, dari kecil bareng-bareng lu, masa lupa sih” sahut nova
“hahaha iya, btw lu mau kemana ?’’ tanyaku
“ mau ke Restoran gue, gak jauh dari sini”
“ wah hebat lu punya restoran, yaudah yuk gue anter, biar gua tau, siapa tau bisa mampir”
Nova langsung ikut dengan ku tanda setuju, di perjalanan ia menceritakan pada ku tentang keluarga barunya, karena saat ia menikah aku tak sempat datang bersamaan dengan kegiatan broadcast ku di luar kota untuk syarat naik smester dengan ip tinggi.
benar kata nova, restoran miliknya itu tak jauh dari tempat kami bertemu tadi, setibanya disana aku di persilahkan duduk. Di tempat yang sangat rapih, harum dan berdindingkan keramik,dan tetatar bangku empat dan dua. lalu disisi kanan ada air mancur yang indah membuat orang yang datang kesini merasa nyaman. Namun sayang nya aku tak bisa lama, mengingat tugas kuliah yang harus ku selesaikan segera.
“ nih wan, restoran gue kalo ada wantu, main  kesini” kata nova mengalihkan pandangan ku yang sedang melihat ke penjuru restoran nya terkagum-kagum
“ bagus banget va hebat lu, bener kagum gua liat nya” kata ku
“ ah lu bisa aja wan”
“ tapi nov, gua gak bisa lama tugas gua numpuk, nanti kalo ada waktu gua main kesini” kata ku pada nova berpamitan
“ yah wan, gua belum sempet nawarin lu minum, udah mau cabut aja lu. Yaudah janji yah, gua tunggu loh” sahutnya
Dan aku pun bergegas pulang dengan sepeda motor ku, kebetulan restoran nova tak jauh dari rumahku, hanya beberapa menit aku pun sampai.
***
Segar sekali tubuh ku setelah mandi karena beraktifitas seharian, aku hampir lupa dengan kecewaku pada dani, kerinduanku mampu mengancurkan kekecewaanku padanya. Aku mengirim pesan padanya, namun tak terbalaskan. Kemudian aku mencoba telepon ke nomor telepon rumahnya
“ halo, selamat malam” suara dari telepon rumah dani yang ternyata ibunya yang menjawab
“ malem tante, ini wanda” sahut ku.
“ eh, wanda ada apa sayang?” kata mama dani yang memang sudah akrab denganku
“ apa dani ada dirumah, tante ? dari tadi tidak ada jawaban ketika wanda hubungi hp nya” jelasku
“ tidak ada, sejak pagi dia belum pulang, dan akhir-akhir ini dia sering pulang malam. Ketika tante tanya dia menjawab mengerjakan tugas” jawab mama nya
“ oh begitu, yaudah tante mungkin dani sedang sibuk, oh ya, tante apa kabar ?” kata ku yang seminggu belakangan ini tidak berjumpa dengan mamanya dani
“iya, baik sayang, kamu sendiri bagaimana sakitnya ?” jawab nya dan tanya balik
“ alhamdulilah kalau begitu tante, iya aku udah sembuh ko. Yaudah terimakasih yah tante, maaf wanda ganggu” kata ku mengakhiri percakapan kami
Sering pulang malam, seminggu terakhir ini aku jarang berkomunikasi, apa iya tugas sampai seminggu berturut turut tidak selesai, ataukah ??ah tidak, aku tau sekali siapa kekasih ku, tidak mungkin ada yang lain di antara kami . hati ku mulai berkata-kata.

Bagian sepuluh
Apa arti mimpi itu ?

Setelah lelahku dengan tugas dan kelakuan kekasih ku, aku pun tertidur pulas. Tak biasa nya aku bermimpi, entah apa artinya, tapi di mimpiku ada sosok wanita yang tak asing dalam hidupku. Ia adalah stefy, entah mengapa di mimpiku ia memuji baju kesayangan ku, lalu ia pegang dengan kedua tangan cantiknya itu, namun semakin lama ia semakin jauh dariku, menjauh dan jahu ia mencuri baju kesayanganku itu dari ku. Mungkin terdengar agak aneh dan impossible .aku menangis hati ku rasa nya seperti hancur sekali. Ku tersentak sadar, sampai ku terbangun aku tak bisa mengartikan dari mimpi itu.
Selesai mata kuliah, aku sudah di tunggu pitta di taman dekat perpustakaan. Pitta hari ini terlihat cantik dengan rambut tergerai bebas dan warna baju kesukaan yang serasi dengan sepatu nya.
“ piita.. “ sapa ku dari kejauhan dan melambaikan tangan
“ hayy wanda..”
“ lu udah lama nungguin gua” kataku sambil duduk di sampingya
“ belum sehari ko wan, tenang aja haha”
“ eh pit, masa semalem gua mimpi aneh banget”
“ mimpi apa ? mimpi gua yah ?”
“ ih males banget, gua serius neng”
“ iya.. iya apa ?”
“ gua mimpi semalem baju kesayangan gua di ambil orang, kenapa yah? Dan aneh nya gua kenal sosok cwe yang ngambil baju gua itu “
“ seriuuus wan ?” kata pitta terkaget-kaget
“ emang artinya apa?”
“ kata nenek gua, kalo mimpi baju di ambil orang, berati pacar lu mau di ambil orang wan”
“ masa pit ?”
“ gak tau juga. Cuma kan orang jaman dulu banyakan yang bener”
“ iya sih “
“ nah kata lu, lu kenal sosok cewe yang ngambil baju lu dalam mimpi, siapa ?”
“ stefy ? dari bayangan siluet nya sih keliatnnya begitu “
“ stefy ade nya ryan?”
“ ah masa sih ? udalah wan, mungkin itu Cuma mimpi. Mimpikan bunga nya tidur, lagian lu gak boleh suudzan wan “
“ ahh iya sih, lagian mimpi gua gak elit banget. Masa cewek secantik stefy jadi maling jemuran hahahah “
“ hahahaha “
Pitta tergelak puas mendengar leluconku. Tapi hatiku begitu penuh tanya, aku hanya berdoa semoga mimpi itu tidak menjadi kenyataan karena aku sangat menyayangi kekasihku.
Setelah mata kuliah ku selesai aku berniat untuk mampir kerestorant Nova, mengingat janji ku padanya, namun pitta menolak ajakan ku untuk ikut ke restorant nova. melajulah aku dengan sepeda motorku, setibanya disana aku langsung bertemu nova, yang sebelum nya sudah ku kabari atas ke datangan ku, di pilihkannya tempat yang begitu istimewa, dimana tempat itu besebelahan dengan air mancur yang ku katakan dapat menenangkan hati yang melihat nya, kemudian di sisi lain terlihat jelas jalanan tempat orang berlalu lalang, angin yang sejuk dan vas bunga yang cantik di hadapan ku. Tak lama kemudian, seorang wanita berseragam suster tanpa topinya datang menghampiri aku dan nova sambil menggendong anak yang masih balita. Begitu dekat suster itu berkata
“ permisi bu. Gina menangis, sepertinya dia ingin bersama ibu” kata suster itu yang mengantar kan balita yang bernama Gina dan ternyata ia adalah anak nova
“ hmm sini sayang sama mamah, terimakasih yah sus, silahkan kembali” kata nova yang langsung menggendong gina.
“ ini anak lu nov ? cantik banget” kata ku bahagia melihat anak sahabatku sendiri
“ iya, hahah lu bisa aja” sahut nova
“ tapi ko, gak mirip lu yah?” ejek ku.
“ hahaha masa ?”
“ iyah kayak nya dia mirip suami lu, kalo mirip lu mah jadi nya gak begini hahaha” balas ku
“ wah parah lu wan”
“ sini nov gua mao gendong, gemes gua liat anak lu. Oya tadi nama nya siapa ?
“ gina tante nama aku” kata nova yang langsung memberikan anak nya pada ku, dan membiarkan ku menggendong nya.
“ eh jagain anak gua yah, gua mau ambilin menu spesial yang ada di restoran gua buat lu” kata nova
“ siiipp.” Jawabku singkat yang asik menimang bayi yan berusia 5 bulan itu, wajah nya lucu kulit nya yang putih dan rambutnya sedikit ikal, membuat aku ingin mencubit pipi nya.
Sedang asik ku menimang gina yang membawa nya dekat dengan air mancur, aku melihat dari kejauhan seperti sosok yang aku kenal, motornya, sweaternya, apa lagi dia tak menggunakan helm, ia itu adalah dani kekasih ku, tetapi siapa perempuan di belakangnya, aku melihat ia membonceng perempuan itu. Semakin dekat semakin ku kenali perempuan itu , yang ternyata stefy sahabat ku. Aku berbalik menghadap air mancur itu agar dani tak melihat ku.
Hancur sekali hatiku melihat mereka bersama, padahal ia adalah stefy, siapa tau ia pulang bareng karena satu kampus, tapi mengapa hatiku begitu tak terima. Hampir seminggu aku tanpa dirinya, tapi aku melihat dia bersama orang lain dan itu stefy. Apa ?? kenapa ?? mengapa semua terjadi?? . air mata ku menetes dengan sendirinya, aku menatap gina tersenyum lepas. Aku kembali ketempat dudukku terhampar hampa aku di kursi yang berwarna warni itu. Tak lama kemudian nova datang membawa makanan dan jus yang terlihat segar.
“ taaaraaanngg.. ini dia menu spesial khusus buat sahabat ku” kata nova sambil melihatku yang terburu-buru menghapus air mata
“ wah. Lu kenapa wan, gina nakal yah ?” lanjut nya sambil menggendong gina
“ gak ko, gina anak yang pintar, mungkin gua hanya gak enak badan nov” jawabku tak jujur
“ oh, yaudalah dari pada lu sedih mending cobain nih menu spesial yang ada di restoran gua” kata nya.
Dengan rasa menghargai aku menyicipi makanan yang nova sediakan, namun hatiku terus bertanya-tanya dalam hati. Setelah tak separuh nya habis, aku bergegas pulang, hati ku tak enak sekali yang aku ingin kan hanya menemukan jawabnya, aku berpamitan dengan nova dan mencium kening gina.
***
Setibanya di rumah ku hempaskan tubuh ku penuh rasa kecewa, tanpa pikir panjang aku menelepon dani. Dan kebetulan ada jawaban

“ haloo sayang” ucap dani
“ haloo,, aku mau tanya” jawabku dengan nada kesal
“ waw.. pacar aku galak sekali, tanya apa sayang ?”
“ kamu kemana aja tadi”
“ kekampus doang sayang, sekarang baru sampai rumah ryan, kenapa?”
“ aku melihat kamu dengan stefy tadi, ngapain ko bareng dia ?”
“ ya ampun, tadi ryan bilang sama aku suruh ngajak stefy pulang, karena akhir-akhir ini ia sering telat tiba dirumah, Cuma itu aja ko, gak lebih.
“ terus kenapa kamu jarang menghubungi aku akhir-akhir ini ?apa rasa cinta itu mulai runtuh?” jelas ku
“ iya, maaf aku salah” jawab nya singkat
“ maaf? Gak cukup yang rasa sakit aku, rasa kecewa aku dengan kata maaf” sahut ku sambil menitikan air mata
“ ya ampun sayang jangan nangis, kamu salah paham”
“ salah paham? Seminggu , salah paham kah ?”
“ oke, besok aku kerumah kita omongin baik-baik yah” kata dani
“ ya” sahut ku
“ love you sayang, sekarang kamu tidur yah”
“ i too , ya”
Berakhirlah percakapan kami, ku tunggu janjinya. Kalau ia tak datang besok malam, maka aku akan menghapus rasa cintaku. Aku jenuh dengan hubungan seperti ini. Tak berfikirkah ia kalau aku merindunya.
Entah mengapa aku sedikit ragu padanya hari ini, ataukah aku takut kekecewaan ku terulang, aku berangkat kuliah sebagaimana biasanya, hari ini hati ku begitu rumit, entah apa materi yang disampaikan sepertinya itu tak terhubung ke dalam otakku. Yang ku fikirkan hanya tentang kekasih ku dani. Aku masih sangat mencintainya, merindunya dan menyayanginya. Aku berkata dalam hati, apa salahku sepertinya selama ini aku tak memiliki masalah dengannya dalam hubungan kami.

Tiba – tiba buku file ku jatuh dan menghamparkan foto dani yang ku selipkan di file ku, jatuhnya file itu pun membuyarkan semua harapan kosongku kepada kekasihku.
“ lu gak apa-apa wan “ tanya pitta yang duduk di sampingku
“ gak pit, Cuma persaan gua gak enak banget”
“ jangan terlalu mikir yang aneh-aneh wan, inget lu masih sakit “
Dan aku hanya tersenyum, masih dengan pikiranku yang kosong. Ku bereskan satu persatu foto yang berjatuhan, ku tatapi senyumnya yang kini tak lagi ada untukku. Akhirnya mata kuliahku berakhir, aku bergegas pulang dengan harapan benar ia akan menemuiku hari ini.
Aku berjalan menuju parkiran dengan tatapan kosong sepanjang koridor kelas, ku tundukan kepalaku keperhatikan setiap langkahku, tiba-tiba dari belakang terdengar seseorang yang menyebut namaku, semakin dekat ku kenali suara itu dan ku hentikan langkahku .
“ wandaaaaaaaa.. “ teriak pitta berlari menghampiriku
“ apa ada pit, kenapa lu lari-larian gitu “ kataku sambil melihat pitta dengan napasnya yang tersenggah-senggah
“ lu udah liat pengumuman hasil semesteran belum ?”
“ belum, emang udah keluar yah hasilnya ?” kataku santai
“ udah, dan lu tau? IP lu paling tinggi sekelas !”
“ seerriiiuuusss pit ? “ dengan raut muka tak percaya
“ ayoo cepet kalo gak percaya “ pitta langsung menarikku dan berlari menuju kelas
Sempainya di depan kelas sudah terpampang hasil ujian lalu . ku cari dengan telunjukku
“ wanda.. wanda... wanda, nah ini dia wanda pratiwi putri dengan IP 3,8. Wah.. pitt gua gak mimpikan ?” ucapku bahagia
“ enggak wan, dan tahun ini lu yang menang “ kata pitta dengan menunjukan namanya di hasil ujian tersebut
“ puspitta sari dengan IP 3,5. Tapi lu tetep yang terbaik setelah gua ko, seneng banget gua pit “
“ selamat yah sayang, lu emang hebat bisa ngalahin gua tahun ini “
“ sama-sama sayang, lu juga selamat yah . setidaknya IP naik di banding tahun kemarin “
“ iya hahaha semangat “
“ tapi.. “ kaku sambil berjalan perlahan menjauh dari kelas
“ tapi apa wan?” kata pitta dan ikut berjalan bersamaku
“ tadinya ini gua persembahin buat dani, dia nantang gua supaya IP gua tinggi dan dia mau kasih hadiah ke gua “ kataku dengan muka kembali murung
“ yaudah kasih tau dia dong “
“ bagaimana gua mau kasih tau, dia aja berubah jarang kasih kabar “
“ ya ampun.. yaudah lu simpen aja nanti kalau hubungan kalian dah baik lu kasih deh, semangat wanda . semangat “
“ bener.. terimakasih sayang semangat-semangat “
“ andai aja kamu gak berubah, pasti kabar gembira ini sudah kamu terima dan. Dan janji itu akan terbukti sangat indah “ kataku dalam hati dan berjalan meninggalkan kelas
***
Setibanya di rumah, aku memandangi jam dinding yang ada di kamarku dan sekarang menunjukan pukul 17:00, ternyata aku sudah satu jam menunggunya, dengan hati setengah frustasi aku menelepon dani dan panggilan ku pun mendapat jawaban dari nya
“ haloo.. “ kata ku
“ haloo kenapa ?” sahut nya
“ haloo sayang.. “ aku mengulangi lagi karena suara disana begitu bising dan tak helas
“ iya halo, katanya mau dateng, aku udah nungguin kamu yank” lanjutku
“ oh iya sayang aku lagi ada urusan lagi..” sahut nya
“ terus gak jadi ketemu donk “ saat ku sedang bicara terdengar suara wanita yang sedang menangis .
“ itu suara siapa yank, kamu lagi sama temen kamu?” lanjutku
“ bukan itu suara orang lain kali, aku lagi di jalan nanti aku telepon lagi” sahut dani terburu-buru dan memutuskan percakapan kami.
Sakit sekali hati ku atas perlakuannya, padahal aku mau menceritakan tentang nilaiku. aku tak membayangkan lagi apa aku masih mampu tuk menerimanya lagi, sungguh aku putus asa dalam cintanya dengan kesedihan ku atas perlakuan dani, aku pun menelepon stefy untuk bercerita,

Begitu tersambung, iya mengangkat nya
“ haloo wanda “ kata stefy dengan nada seperti sedang menangis
“ halo, kamu kenapa stef?” tanya ku karena heran dengan suara nya dengan nada sedang menangis. Aku tak jadi bercerita karena mendengar suaranya.
“ gak apa wan, aku sedih aja, ada apa wan?’’ jawabnya sedikit tenang.
“ kamu lagi dimana ? ko rame banget sih?” tanya ku karena mendengar kebisingan yang sama saat menelepon dani
“ aku lagii,, lagiii,, lagi di jalan mau kerumah kakaku” sahut nya dengan nada berbohong.
“ oh yasudah, kamu hati-hati yah” kata ku sekaligus mengakhiri percakapan ku dengan stefy
Apa? Kenapa? Dengan keakasih dan sahabatku. Dani, suara bising dan tangisan seorang wanita yang terlintas terdengar. Stefy dengan tangisan dan kebisinganya pula. Apa iya mereka ?? tuhan sungguh bingung hatiku. Beri aku jawaban.
Lagi-lagi hatiku mempertanyakan tentang mereka, apa yang sebenar nya terjadi, bila mereka benar mempunyai hubungan katakan pada ku, walau hati ku sakit akan ku ikhlaskan mereka bila mereka bahagia.
***
 “ aku harus gimana dan? Kamu gak mikirin perasaan aku yang terlanjur mencintai kamu” kata stefy sambil meneteskan air mata.
“ aku juga merasakan yang sama dengan kamu, tapi kamu taukan aku ada wanda” kata dani dengan lembut dan menghapus air mata yang jatuh di pipi stefy
“ mengapa kita tak jujur saja, apa yang selama ini terjadi dengan kita, kebersamaan kita, dan harapan yang aku tanam padamu, aku memang salah dan, mencintai kekasih sahabatku, tapi rasa ku tak bisa berbohong, sungguh sakit bila melihat kamu dengan wanda” jelas stefy
“ tapi, bagaimana dengan perasaan dia, bahkan selama ini aku tak pernah bertengkar dengannya, bila tiba-tiba berakhir apa kah tak hancur hatinya” jawab dani
“ terus aja kamu pikirin perasaan dia, kamu gak usah mikirin persaan aku” kata stefy marah dan pergi
“ stefy tunggu..” kata dani sambil menarik tangan stefy dan menahannya pergi
“ kita tunggu saat yang tepat yah, aku juga cinta sama kamu, tapi waktu yang akan menjawab semua” lanjut dani dan memeluk stefy
“ kamu janji ya, aku sangat mencintai kamu dan, kamu harus tau itu” kata stefy yang masih dalam pelukan dani.
Angin yang terus berhembus, taman itu yang menjadi saksi kebimbangan hati dani, taman yang terletak di kota besar itu. Disana mereka membicarakan segala hal yang terjadi diantara mereka. Cinta segitiga, itu yang pantas untuk dani. Pelukan itu merenggang dan mereka mengakhiri semua untuk bergegas pulang karena waktu yang semakin gelap.
Ternyata tanpa kerenggangan pun, kehadiran orang ke tiga dapat terjadi, yang di butuhkan hanya perhatian dan pertemuan.
“Apa yang harus ku katakan pada wanda, memang hati ku berpaling pada stefy tapi aku tak mampu mengakhiri dengannya, kebodohanku menjebakku dalam kebimbangan ini. Aku pun tak bisa meninggalkan stefy untuk tetap bertahan dengan wanda” sambil berbaring ia berkata-kata dikamar nya yang terletak fotonya dengan wanda.

















Bagian sebelas
Menanti Sebuah jawaban

Hari ini sungguh pukulan yang sangat sakit untuk hati ku. Minggu depan hari ulang tahun ku, seperti biasanya ada pesta yang di gelar olehku, aku tak langsung pulang kerumah, aku berniat untuk ke restoran milik nova yang tidak jauh dari rumahku itu, dengan berada di restoran nova aku berfikir akan mendapat ke tenangan dalam membuat undangan pesta ulang tahuku. Setibanya di sana aku di sambut hangat oleh nova yang sebelumnya telah janjian lewat sms yang kebetulan nova tak ada acara hari ini .
“ nih nona manis, gua bawain minum buat lu, jangan terlalu serius ah. Gila nanti hahaha” ujar nova
“ hahaha terimakasih, nov, kalo konsep nya bagus gak ?” kata ku sambil menunjukan laptopku
“ hmm.. background nya sih bagus, tapi kata – kata yang ini kurang setuju gua” sambil menujuk kata tersebut.
“ okehh gua rombak yah hahaha” kata ku sambil membetulkan kata yang salah.
“ di minum wan” kata nova
“ okeh, makasih cantik, nah kalo begini gimana ?” kata ku lagi sambil menunjukan pada nya dan meminum minuman dari nya
“ siipp.. cantik banget nih undangan kaya gua” sahut nova
“ nova, plis deh kaya gua lah” balasku, dan kami pun saling tertawa.
“ nov, gua gak mungkin menyiapkannya sendiri, gua butuh bantuan lu nov “ kata ku pada nya.
“ hmm bantuin gak yah ? males ah gua” candanya
“ ya ampuun nov ” kata ku memohon
“ hahah tenang ajah kawan, apa sih yangak buat temen gua yang satu ini” katanya tanda setuju
“ waw.. makasih cantik, tapi gimana sama suami lu? Kataku
“ tenang aja, itu urusan gua, suami gua gak makan orang ko hahaha” sahut nya yang membuat hati ku puas
Selesai membuat undangan, kami pun melepas rindu yang lama tak berjumpa karena kesibukan masing-masing, apalagi nova yang telah berkeluarga. Waktu tak memungkinkan kami terus bersama karena hari yang semakin gelap membuat ku harus pulang meninggalkan hari nostalgia.
***
“ ya tuhan, kurang dari satu minggu wanda akan ulang tahun, akan ku apakan cincin ini ?” kata dani sambil memandangi kota yang berisi cincin.
“ maaf wanda, kalau saja orang yang aku cintai bukan stefy, mungkin aku takkan mengorbankan cinta mu. Kini aku sudah terlanjur mencintainya namun sulit untuk melepas mu ” lanjut nya
Dani bingung harus apa dengan cincin yang sudah ia beli untuk wanda, sebenar nya hatinya sedih, karena sebenarnya masih ada wanda dalam hatinya, ia terjebak dalam cintanya sendiri. Seperti biasa bila ia bingung dengan apa yang harus ia pergi kerumah ryan.
Setibanya disana, ryan sedang tersenyum bahagia sambil membersihkan motor nya yang telah selesai ia cuci. Kemudian ryan merasakan kehadiran dani dan langsung mengalihkan perasaan nya ke arah dani.
“ tumben banget lu sob, dateng gak ngabarin gua dulu”
“ enggaklah, ngapain toh gua selalu di tunggu”
“ dih ampun deh sob pede mampus lu, minum nih”
“ iya sob, kenapa lu keliatanya lagi seneng gtu “
“ ade gua sob, si stefy kayaknya dia lagi jatuh cinta”
“ uhuuukk.. uhuukkk” dani mendengar itu sampai tersedak
“ pelan – pelan sob, sampe keselek gitu”
“ hahhaha” sahut dani singkat
“ gua seneng dan, gua gak pernah liat ade gua sebahagia itu, gua gak bisa bayangin kalo dia di khianatin, pasti gua juga ikutan sedih”
“ wajarlah dia jatuh cinta, toh dia udah dewasa. Semoga aja orang yang dia cintai adalah orang baik-baik”
“ iya sob, apalagi orang nya kayak lu, sabar, romantis, lucu”
“ wah yan, tapi lu gak naksir gua kan ?”
“ naksir gak yah ?”
  ih udalah jangan di bahas, entar beneran lagi”
Setelah perbincangan itu, ryan mengotak atik motor seperti biasa nya dengan senyum bahagia, sedangkan dani mentap stefy yang bayang nya terselip di sisi pintu rumahnya ia menatap stefy dengan senyum pilu, di hati nya berkata :
“Bagaimana bisa meninggalkan stefy bila ryan sudah bicara seperti itu”
***
Malam ini aku menuliskan semua nama yang sudah ku tuliskan di daftar undangan
“ teman kuliah,beres! Teman sekolah,beres ! teman rumah,beres !” sambil membereskan undangan yang telah ia tulis kan nama nama itu.
namun aku memandangi undangan yang bertulis kan satu nama yang entah harus ku undang atau tidak, “Dani” seharus nya tanpa undangan itu dani mampu hadir dan menjadi orang yang spesial di hari bahagia. rasa sayang ini sebenarnya masih ada seperti pertama ku mencintainya, tapi ini hati ku telah jenuh menanyakan kenapa ia pergi dan apa yang membuat dia pergi, biarkan saja aku yang merasakan ini sendiri, bila ada orang lain yang mampu membuat dia bahagia lebih dari aku, maka akan ku ikhlaskan ia pergi.
“ tuhan, bila dia memang masih di takdirkan untuk menjadi miliku maka hadirkan dia dalam pesta ulang tahunku, namun bila ia tak hadir maka aku tau jawabannya!” kata ku sambil tersenyum melihat undangan yang bertuliskan nama nya itu.
 “ oke wanda, tetap optimis! Percayalah bahwa tuhan takkan keliru dalam memberikan jodoh umat nya” kataku sambil memejamkan mataku.
Tiba-tiba adikku menerobos masuk kedalam kamarku dan dan langsung berbaring di sampingku. Dengan muka yang sangat mengejek .
“ malem cantik “ gurau adikku
“ heh, kalo masuk ketok pintu dulu “
“ ya ampun kaka gua napa lagi jutek banget sih “
“ hahaha enggak biasa aja fae jelek, ngapain tumben banget lu masuk kamar gua “ fae sudah seperti sahabatku,karena usiaku yang terpaut 3 tahun dengannya walau panggilanku lu-gua dengannya namun dia tetap menghormatiku sebagai kakanya.
“ kangen aja ka gua sama lu. Apalagi semenjak lu di rumah sakit gua kesepian banget gak ada yang gua jahilin..”
“ ah rese lu, kangen ama gua Cuma mau jahilin “
“ ka.. papa kenapa gak jenguk lu ?” pembicaraan mulai serius
“ katanya banyak kerjaan de, kenapa lu kangen ya ?” kataku sambil menunjukkan jari ku kearahnya
“ yah ka, namanya anak pasti ada aja rasa rindu mah pasti ada ka, apalagi terakhir gua ngobrol sama papa tentang gua mau masuk SMA mana”
“ hmm sabar yah sayang, nanti ada waktu nya kita ketemu papa”
“ sabar banget gua.. ehh ehh ko jadi serius gini hahaha” fae mencoba menghindari suasana haru
“ btw, buat ultah lu udah lengkap semua ka ?” sambungnya
“ udah de, lu mau ngado apa sama gua ?”
“ emang mau banget yah ka gua kadoin ?”
“ ahahaha kampret lu “
“ yaudah-yaudah lu tidur, besok kan ke kampus, gua juga besok sekolah “
“ iya fae, nite bodoh “
“ nite too wandul “
Fae mampu menghiburku walau kadang meyebalkan. Secara aku selama ini hanya berdua dengannya meski sekarang banyak mendapat adik baru hanya dia yang merasakan apa yang ku rasakan tentang keluargaku.
***










Bagian duabelas
Dan ini jawabnya

Dua hari lagi ulang tahunku tiba, hari ini jadwal nya ku menyebarkan undangan. karena undangan yang ku buat begitu banyak maka aku minta bantuan kepada teman ku, untuk membantu menyebarkanya. Undangan yang untuk dirumah sudah ku titipkan pada salah satu teman dekatku untuk menyebarkannya, begitu juga dengan undangan untuk di kampus dan sekolahku dulu.
Dan kini saat nya aku mengundang kerumah stefy, ku bawa kan tiga undangan kerumah nya, untuk ryan dan teman-teman, untuk stefy dan untuk ryan. Tak perlu waktu yang lama untuk menuju rumah stefy. Setibanya disana stefy sudah menyambutku karena sebelumnya sudah ku kabari via sms .
“ hay.. apa kabar” kata stefy sambil menjabat tangan ku.
“ baik, kamu ?”
“ seperti yang kamu lihat, silahkan duduk wan”
“ terimakasih”
“ ada apa wanda, tumben main”
“ aku mau kasih undangan ulang tahun ku, yang ini untuk kamu dan ryan. Dan yang ini aku titipkan sama kamu untuk dani yah”
“ emang kenapa gak kamu aja yang kasih langsung”
“ udah dua minggu aku gak tau kabar dia”
“ kenapa ?”
“ aku juga gak tau fy, tolong yah kamu kasih ini ke dia kalo dia main kesini, tolong sampaikan sama dani, kalau dia gak dateng di pesta ulang tahunku maka aku tahu jawabannya atas hubungan kami”
“ hm.” Sahut stefy singkat
Aku melihat ada keanehan dari cara stefy berbicara dan menatap ku. Aku seperti melihat ada sandiwara di matanya. Karena hari ini aku juga harus membeli kebutuhan untuk acara ulang tahunku maka aku tak bisa berlama-lama dengan stefy.
“ stef, maaf aku gak bisa lama. Tolong kamu sampaikan pada dani, bahwa ku sangat mengharapkan kehadiranya”
“ iya nanti aku usahakan wan”
“ kamu juga ya, sama ryan harus datang. Tanpa kalian aku bukan apa-apa”
“ tenang aja teman, aku usahakan hadir ko”
“ oke, terimakasih cantik”
“ hati-hati yah”
Aku pun pulang dengan sepeda motorku, entah mengapa di perjalanan hati ku merasa dani begitu dekat. Namun aku hanya fokus pada perjalanan dan mencoba melawan rasa itu.
***
Tenyata dani hari ini pun menuju kerumah ryan, dan setibanya di dekat rumah ryan ia melihat sosokku meninggalkan rumah ryan. Dani mencoba menghindar dengan memutar arah yang sekiranya tidak terlihat olehku. Setibanya disana stefy masih berdiri di depan rumah sambil memandangi undangan yang wanda berikan untuk nya dan yang lain, ia terkejut dengan kehadiran dani yang sebelumnya ia kira.
“ tadi wanda, dari sini ya stef?” tanya nya tanpa basa-basi
“ iya, kamu baru sampai udah nanyain dia aja” protes stefy
“ tadi aku liat dia sayang, maaf yah”
“ senang dong abis ketemu pacar”
“kamu ngomong apa sih, hm.. kamu pegang apa?” tanya dani sambil mengambil benda yang ternyata adalah undangan dariku .
“ ituu..ituu..” jawab stefy gugup
“apa ?.. ulang tahun.. ? wanda ?..” kata dani dengan nada shock
“ ii..iiyaaaaaaa” jawab stefy dengan nada yang masih gugup
Dani melepaskan undangan itu dengan sendirinya, tangannya tak lagi mampu mengengam karena rasa yang sangat bersalah dan bingung menghampiri nya setelah membaca undangan dariku yang tertuliskan namaku .
“ dan kamu tau apa yang wanda katakan padaku?, bila kamu tak datang maka dia tau apa jawaban dari hubungan kalian. Kini semua ada di tangan kamu, dia atau aku” jelas stefy
Stefy beranjak dari tempat duduknya, dan dani hanya diam memegangi kepala nya dengan rasa bimbang, karena terlintas pikirannya dengan cincin yang telah iya beli dan masih tersimpan di kamar nya.
***
Hari itu datang, dimana tepat tanggal 30 desember dan aku pun menggelar acara pada hari ini. Sejak pagi tadi nova sudah datang kerumahku lengkap membawa peralatan untuk menghiasi rumahku . dia tidak sendirian, ia membawa rekannya yang membantu nya saat ia mendekorasi restorannya dulu .
“ wan, kenalin temen gua Bimo !” kata nova
“ hay, wanda” jawabku sambil menjabat tangannya
“ Bimo.. oke, kita mulai saja menghias nya” sahutnya
“ oke, gua bikin minum dulu ya nov” jelas stefy
Nova dan bimo pun mulai mengeluarkan ide nya untuk menghias rumah ku untuk pesta nanti malam, sementara aku bergegas ke dapur untuk membuatkannya minum. Seperti biasa walaupun hari ini jatuh pada hari sabtu mamahku tak dapat libur, karena ada perkerjaan yang masih harus ia selesaikan.
“ kayak nya yang ini di pasang di sebelah sana mo. Nanti acara nya menghadap ke arah barat saja. Persis kolam berenang di depannya” saran nova
“ oke, dan lu tolong pasang ini di arah sebalik nya biar di sebelah sini gak terlihat penuh” sahut bimo .
“ wah,, gak nyesel deh gua punya temen kayak lu nov, heheh” kata ku sambil menaru minum yang ku sediakan untuk nya dan bimo.
“ iyalah.. kayak baru kenal gua aja lu..”
“ Iyaa.iya nona cantik . eh di minum nih nov, bim”
“ iya terimakasih” sahut bimo.
Sambil mereka melanjutkan, aku menelepon toko kue yang ku pesan untuk memastikan bahwa kue nya tiba kurang dari 30menit lagi.
“ nov, mejanya mau di pasang kain warna apa?” tanya bimo
“ putih aja mo, biar serasi sama gaun gua” sahutku tiba-tiba
Nova hanya tersenyum kepada bimo tanda setuju. Tiba-tiba suara bel terdengar, aku pun segera menghampiri, dan ternyata kue ulangtahunku tiba.
“ letakan dimana non ?” tanya tukang kue tersebut
“ disana saja pak” sahutku sambil menunjuk meja dapur
“ oke, tandatangannya non” kata tukang kue itu sambil memberikan kertas tanda terima kue dari toko nya.
“ terimakasih pak” kataku
“ kembali nona” kata nya dan perhi dari rumahku.
“ ngomong-ngomong ulang tahun yang ke berapa wan” tanya bimo sambil merapikan pernak pernik yang selesai ia pasang di dinding.
“ ke-19 bim, lu jangan lupa dateng yah nanti malem” sahutku dan mengundangnya
“ hahaha iya pasti” sahutnya .
“ ekheemm.. ekhheemm” tiba-tiba nova berdehem
“ keselek non, nih minum-minum” kata ku sambil tertawa dan memberinya segelas minuman segar yang ku buat sendiri.
“ nih bim, lu juga minum” kataku dan memberikan minum itu pada bimo
“ gimana bim, udah selesaikan?” tanya nova
“ ya. Gua juga dah selesai” sahut bimo
“ eh nona cantik, gimana karya gua dan bimo, bagus gak?” ledek nova.
“ wah bagus. Bagus banget makasih ya teman-teman” kataku sambil memeluk nova.
***
“ wah anak mamah cantik banget” kata mamahku usai mendadaniku
“ ah mamah nda kan emang cantik dari lahir”
“ begini nih, males nya muji kamu “
“ hahaha mah, nda takut "
“ kamu bukan takut, tapi kamu gak pede sayang “
“ Iya mah.. huufft, nda kan gak pernah pake gaun mah. Pake jeans aja “
“ inget sayang, kalo kita pede orang juga liatnya bagus “
“ makasih yah mah, Cuma mamah yang bikin nda percaya diri “ sambil mencium tangan mamaku
Sementara di luar nova dan pitta menjadi penerima tamu yang baik. Tiba-tiba pintu kamarku terbuka dan ternyata nova yang masuk .
“ maaf tante, tamu sudah banyak yang hadir “ kata nya pada mamahku
“ wan, lu cantik banget “ puji nova
“ ah lu udah deh, jangan lebay “
“ sumpah gua gak bohong, udah hayoo turun “
“ kamu duluan aja sayang nanti mama nyusul “ kata mamaku, sambil melihat hape nya yang sepertinya sedang membaca sms.
Aku dan nova turun dari kamarku yang berada di lantai dua, persis di bawah tangga ada bimo berdiri dengan kaos putih berlapiskan jaket jeans yang membuatnya terlihat tampan malam ini.
“ wah, lu cantik banget wan “ puji bimo
“ makasih bim “
“ apa gua bilang wan, ekhheemm..ekhheemm “
Aku langsung mencubit pinggang nova karena ledekannya.
“ selamat ulang tahun yah. Gua Cuma bisa kasih ini dan sebuah doa yang tulus “ kata bimo menjabat tanganku dan memberikan sebuah kotak berlapis warnah biru dengan corak yang indah.
“ makasih bim, lu gak perlu repot-repot. Dengan bantuan lu ngedesign ini juga udah lebih dari cukup
“ gak usah sungkan wan “
Tiba-tiba adikku lari dari kejahuan dengan gembira dan langsung mencium keningku
“ happy birthday wandul “ dan ia memberikan sebuah hadiah untukku
“ haha makasih de, seneng banget gua lu punya kesadaran ngadoin gua”
“ eh, jangan seneng dulu, gua punya satu hadiah lagi buat lu “ kata fae yang langsung menutup mataku dengan sapu tangan yang sudah ia bawa
“ ih mau di bawa kemana sih gua “ kataku yang terus berjalan mengikuti arahan fae.
Tak lama langkahku terhenti. Tak jauh dari tempatku berdiri tadi .
“ udah siap, gua buka yah “ dan fae pun mulai menghitung “ satuuu.. duaaa.. tigaa.. “
“ taraaaaaaaangggg “
“ papaaaaaaaaaaaaa... “ aku berteriak dan memeluk papa ku yang sangat aku rindukan. Ternyata hadiahnya adalah kehadiran ayah ku beserta istri dan anaknya.
“ ko papa gak bilang nda, mau datang “ kataku dengan mata berkaca-kaca
“ kalo bilang namanya bukan supprise dong “
“ tante, maksih sudah datang. Nda seneng banget “ kataku sambil memeluk ibu tiriku dan menciumi adik-adikku yang masih kecil-kecil itu
“ sama-sama sayang, selamat ulang tahun yah. Dan ini dari papa dan tante “
“ terimakasih pah, terimakasih tante “ sambil memeluk papaku lagi
“ papa tau dari siapa nda ngadain acara?” tanya ku yang telah melepas pelukan ku
“ mamah kamu tuh “ kata papaku sambil meninjuk kearah mamah ku
aku berlari kecil menuju kearah mamahku yang tak jauh dari tempatku berdiri.
“ mamah, terimakasih nda sayang mamah, ini kado terindah mah “
“ sama-sama sayang, dan ini hadiah untuk kamu “ kata mamahku sambil memberikan hadiah itu. “ hapus ah air matanya nanti luntur cantiknya. Temui tuh tamu kamu “ kata mamah yang melihat tamu sudah mulai ramai
Papa dan keluarganya segera di ajak fae untuk menikmati hidangan yang ada sambil mengobrol dan bercanda canda dengan adikku. Sementara aku menyalami teman-temanku yang datang.
Mataku terus mencari, memandang kearah para tamu datang, namun tak ku temui bayang nya. adalah dani yang aku nanti. Kehadiran kekasih yang belakangan ini tak mengabariku. Dan aku ingat dengan kata-katakku yang ku titip pada stefy “ apabila ia tak datang pada malam ulang tahunku maka aku tahu jawaban akhir dari hubungan ini.
Tiba-tiba ada yang menepuk punggungku, saat ku menoleh kearah nya ternyata adalah pitta dan berkata padaku
“ kita mulai aja wan acara nya, lu harus kuat terima kenyataan bahwa dani tak datang malam ini” kata pitta yang semula sudah tau dengan apa yang terjadi
“ iya pit. Mungkin ini jawabannya “
Aku dan pitta berjalan dan memulai acara tersebut, sedemikian pembukaan yang singkat dan padat sudah pitta haturkan dan kini saat nya make a wish. Aku memejamkan mataku dan berdoa dalam hati hingga menitikan air mata. Dan saat ku membuka mata ku tiupkan lilin yang ber bentuk angka 19 itu.
Semua bersorak dan tepuk tangan. Dan first cake ku berikan kepada mamahku sebagai tanda bahwa beliau adalah pahlawanku.
Selesai potong kue dan makan-makan papa ku pamit untuk pulang karena ia memesan tiket pesawat malam hari. Ku peluk papaku sekali lagi, untuk bekal rindukku padanya karena entah kapan kami akan berjumpa lagi. Ku cium tangan papa dan ibu tiriku, adik-adiku sudah terlelap karena waktu sudah malam. Aku, fae, mamah beserta ayah tiriku mengantarkan kepulangan nya sampai pintu gerbang . mereka menggunakan taksi untuk sampai di bandara soekarni-hatta malam itu . ku pandangai perjalanannya hingga tak terlihat lagi oleh mata ku.
Saat berjalan masuk, terdengar suara klakson motor di depan rumah ku. Saat aku menoleh ku temukan stefy dan temannya yang tidak ku kenali itu beda di atas motor yang ia mereka kendarai, aku langsung menghapiri stefy .
“ selamat ulang tahun wanda, maaf aku telat datangnya “ kata stefy sambil memberi kotak hadiah padaku.
“ terimakasih stefy, ia kenapa kamu datang telat? “
“ aku gak ada yang anter wan, jadi aku menunggu temanku datang “
“ lalu ryan mana ?”
“ kataku sambil melihat kesegala arah “
“ aku tidak tau sejak pagi tadi dia tak terlihat dirumah, dani datang ?”
“ tidak “ kataku sambil menggelengkan kepalaku dan tetunduk
“ sabar ya wan, sungguh aku sudah sampaikan pesan mu pada hari itu juga “
“ hm.. sudahlah dan mungkin ini jawabnya “
“ sabar yah wan. Aku tidak bisa lama, aku tidak enak dengan temanku “
“ terimaksih stefy “
Air mataku mengalir, sungguh sesak hatiku. Di hari ulang tahunku aku malah melepaskan cintaku. Dan  mulai detik ini aku harus bernafas tanpa dani . lelaki yang hampir dua tahun menemani hariku dan menyemangati segala usahaku. Kini dia harus pergi dengan alasan yang tak jelas.
***
Bagian tigabelas
Mengapa harus dia yang menggantikan aku

Senyum lega stefy rasakan di awal tahun ini, semenjak ulang tahunku yang akhir dari hubunganku dengan dani kini menjadi status yang jelas yaitu menjadi kekasih dani . stefy yang sedang duduk di ruang tamu dengan laptop dan earphone di telinganya dan terus mendendangkan ke gembiraannya dengan ikut melantunkan lagu yang ia dengar sendiri. Datanglah ryan menghampiri adiknya yang sedang senyum-senyum gembira .
“ ada yang lagi seneng nih “
“ eh abang, ngagetin aja “ kata stefy sambil melepas earphone di telinga nya
“ kasih tau abang dong, siapa orang yang bisa bikin kamu sebahagia ini “
“ ih abang.. mau tau banget yah ?”
“ mauu dooonng..”
“ abang gak perlu kenal, tapi yang abang harus tau dia sayang sama stefy dan menjaga stefy “
“ tapi dia cwo baik-baik kan ?”
“ iya bang, enggak gigit ko “
“ hahaha awas dia kalo ketawan macem-macem, abang sambit pake geer motor “ sambil menirukan orang yang sedang melempar benda
“ hahah dasar orang bengkel “ ledek stefy
Ryan meninggalkan stefy karena mendengar kawan-kawanya datang dan salah satunya adalah dani. Stefy yang semula berada di ruang tamu pindah ke kamarnya sambil membopong laptopnya itu .
“ abang gak perlu cari tau siapa yang mebuat stefy sebahagia ini, karena abang sanagat mengenalinya, namun maaf stefy harus menutupi cinta ini karena stefy gak mau abang salah paham “
Kata stefy yang sedang melihat keluar dari jendela kamarnya dan menatapi yang terjadi di luar .
“ kamu dimana ?” tiba-tiba hp stefy ada sms
“ di kamar “ balasnya
“ aku dirumah kamu “
“ iya aku udah liat, kamu ganteng banget hari ini “
“ hahah kamu bisa aja “
“ kamu mau kemana rame-rame gitu “
“ mau survei lokasi balapan “
“ memang balapannya kapan ?”
“ minggu depan “
“ oh, aku sendirian lagi deh kalo kalian pergi “
“ main aja, kan temen kamu banyak “
“ iyahh deh, nanti aku hubungi yang temen-temen aku “
“ yang perempuan aja yah, jangan cwok hahaha “
“ iya sayang, tenang aja. Aku sayang kamu “
“ aku juga. Aku berangkat yah !”
Usailah percakapan mereka via sms. Tak lama ryan dan kawan-kawan pergi wanda pun datang. Kehadirannya sungguh tak di duga . stefy langsung menyambut wanda dengan terheran-heran .
“ selamat siang stef ?” dengan raut wajah begitu sedih
“ siang, masuk wan . kamu kenapa ?”
“ aku, akuu.. “
“ kenapa ?” nada bicara stefy mulai mendesak
“ aku sungguh merindukan dani “ ungkap wanda dengan tangis yang terpecah sambil memeluk stefy .
Deg.. hati stefy berdebar kencang mendengar ucapan wanda diiringi tangis, ia menerima pelukan wanda. Dan mendengarkan setiap kalimat wanda untuk dani.
“ sungguh aku rela bila ia meninggalkan ku dengan alasan, bukan begini stef meninggalkan ku dengan ketidak pastian.. dimana salahku padanya ? apa kurangnya aku ?. atau bila ada yang lain, maka katakanlah padaku. Agar aku bisa memahaminya “
“ kamu sabar wan, mungkin ada sesuatu yang tak bisa dani katakan pada kamu, mungkin dengan begini adalah yang terbaik untuk kalian “
“ terbaik ? buat aku yang terbaik buat kami yaitu memperbaiki semua bukan mengakhiri semua “
“ hmm tapii.. tapi.. “ stefy tak mampu bicara lagi. Rasa sebal dan merasa salah menghampirinya . sebal karena orang yang wanda ceritakan adalah kekasihnya dan rasa bersalah karena memiliki dani dengan curang .
“ oh.. maaf stefy, aku melibatkanmu atas kesedihanku. Aku bingung harus cerita pada siapa karena lebih kurangnya kamu mengetahui kisah ku dengan dani “ kata wanda mulai menghapu air mata nya dan melepas pelukannya .
Raut wajah stefy sudah tidak bisa tergambarkan lagi. Semua rasa bercampur aduk sehingga ia tak mampu berkata-kata.
“ apa dani sudah kesini hari ini ?”
“ be.. belum “ jawab stefy tak jujur
“ lalu ryan kemana ?”
“ aku gak tau, sejak tadi pagi dia gak ada dirumah, mungkin ada urusan “
“ hm.. kalo dani main sms aku yah, aku ingin tau bagaimana kabarnya . sungguh sekedar kabarnya saja “
“ baiklah wanda “ jawaban yang singkat membuat aku curiga .
Aku bergegas meninggalkan rumah stefy. Tak ada lagi arah yang aku tuju selain rumah ku. Aku terus mengencangkan laju motorku.
Stefy terhampar di tempat tidur nya , rasa bersalah merasuk keseluruh tubuhnya . namun ia sungguh menyayangi dani dan tak mau kehilangan dani apalagi sampai kembali kepelukanku. sejenak stefy mengingat kata-kata wanda “atau bila ada yang lain, maka katakanlah padaku. Agar aku bisa memahaminya “.
“ memang sudah seharusnya aku jujur atas hubunganku dengan dani, wanda harus secepatnya tau agar dia tak terus menangisi kekasihku. Maafkan aku wanda sungguh aku mencintai dani, aku tak mampu melepas nya untukmu “ entah setan apa yang merasuki stefy hingga ia begitu tega bertindak sejauh ini, dan salahnya dani juga mencintai stefy walau sedikit terpaksa . namun semua telah terjadi dan inilah kenyataannya bahwa kurang lebihnya wanda putus dengan dani adalah karena stefy.
***
Malam itu stefy gelisah, iya terus memainkan gantungan hapenya sambil melamun di ruang tamu, ia harus secepatnya bercerita kepada dani. Dan menemukan jalan keluarnya . terdengar suara motor yang lebih dari satu itu datang memenuhi halaman parkir rumah stefy. Ternyata ryan dan dani baru pulang. Sedangkan kawan lainnya tak terlihat hanya dani dan ryan yang kembali.
“ sejutu gak lu sama perundingan tadi “ tanya ryan
“ setuju aja dah, dananya juga besar sih coba kalo kita menang pasti keuntungan nya jauh lebih banyak dari balapan sebelumnya “
“ oke, jadi minggu depan kita turun . tapi lu yakin ? “
“ wah, lu ngeraguin gua sob . yang kemaren aja menang gua yang bawa “
“ ia sih, tapi kali ini gua sedikit ragu, muka lu akhir-akhir ini gak enakin banget “
“ hahaha muka ama balapan gak ada sangkut pautnya yan “
“ hahaha bener sih, masalah wanda yah sob ?”
“ hmm.. iya gua putus sama dia “
“ aduhh.. gua gak salah denger ?” kata ryan menunjukan ia tidak percaya
“ serius, padahal gua masih sayang yan sama dia. Tapi ada satu hal yang buat gua harus ninggalin dia “
“ terus rencana tunangan lu ?”
“ hm.. entalah cicin nya udah gua beli, masih terpajang di kamar gua “
“ ah udalah sob, toh kalo jodoh gak kemana ?” kata ryan sambil menepuk-nepuk bahu dani .
“ ehh sob, gua lupa ngambil barang di bengkel rizky, lu tunggu yah. Kalo mau minum ambil aja ada stefy kok “
“ oke “
Mengetahui kepergian ryan, stefy langsung keluar dan mempersilahkan dani masuk . duduklah mereka di kursi yang cukup untuk dua orang itu . dan stefy mulai menarik nafas untuk bicara .
“ aku mau ngomong sama kamu “
“ ngomong apa kayak nya serius banget “
“ ia, masalah wanda “
“ wanda ? ada apa ?”
“ tadi dia cerita kesini sambil nangis, katanya dia gak terima kamu putusin dengan alasan yang gak jelas “
“ terus aku harus apa ?” sahut dani dengan hati sesak bagai ia mengerti perasaan wanda saat itu
“ sudah saatnya kita jujur dan, aku gak terima kalau wanda nanyain kamu terus, dan cerita tentang kamu terus. Aku sakit.. aku cemburu !”
“ bagaimana cara ceritanya ?”
“ itu terserah kamu, dan aku mau kamu secepatnya bilang sama wanda. Agar dia mengerti aku yakin wanda ikhlas dan “
“ huuffttt.. oke kalau itu mau kamu “ entah mengapa dani tak bisa menolak, dan menyetujui semua kata stefy dan menurut nya ini adalah kejelasan yang menyakitkan untuk wanda .
“ terimakasih sayang, aku Cuma gak mau kamu berpaling. Apalagi kembali pada wanda, aku sayang kamu “ sambil memeluk dani .
“ iya sayang, aku mengerti dan mungkin ini yang terbaik untuk kita “
Mata mereka bertemu suatu ketulusan tergambar di wajah stefy, dani tak mampu menghindar dari ketulusan itu . tatapan itu semakin dekat nafas dani sudah mulai tercium oleh stefy. Sefy mulai memejamkan matanya saat bibirnya hampir menyentuh bibir dani, namun suara motor ryan yang memasuki halaman parkir rumahnya membuyarkan semua suasana itu . stefy berbisik “aku sayang kamu “ dan kemudian masuk kekamarnya karena tidak ingin ryan mengetahui nya .
***

Kokokan ayam dan sinar matahari yang menyorot mukaku, membuat aku terbangun dari tidurku pagi itu, mataku yang bengkak akibat tangisku semalam tak menutupi kecantikanku. Aku bergegas untuk mandi untuk berangkat kekampus .
Setelah siap untuk berangkat, aku menerima sms dari nova, yang isi pesannya memintaku agar datang ke restorannya sepulang kuliah. Aku menjalani hari-hariku dengan mencoba semangat, aku tidak mau beralut dalam kepergian dani. Aku harus membuktikan pada dunia kalau ia bisa tanpa dani .
“ pagi cantik.. semangat banget lu hari ini “ kata pitta yang sudah menuggu nya di ruang kelas
“ pagi juga.. hahah untuk apa berlarut dalam kesedihan. Toh air mata gak memperbaiki semua “
“ ini nih yang gua suka dari lu, lu tetep tersenyum walau hati lu nangis “
“ hahah gua gak kehilangan segalanya, gua tetep masih punya orang yang sayang sama gua. Ada nyokap, bokap, ade gua, temen gua dan elo “
“ tenang aja gua akan selalu ada buat lu “
“ terimakasih sayang, kan walau gak ada dani ada lu pacar setia gua ?”
“ what wanda ? pacar ? enggak-enggak gua masih normal “
“ ayolah pitta mau dong jadi pacar gua “ ledek wanda
“ idihh setres lu. Kabuuuuuuuuuuuuurrrrr !!” mereka berdua pun saling kejar-kejaran.
Aku tetap tersenyum walau sebenarnya hatiku menangis . candaan kami terhenti saat mengetahui dosen sudah tiba di kelas kami . hingga akhir pelajaran aku tetap fokus pada mata kuliahku dan akhirnya perkuliahan hari itu berakhir .
Pitta yang sudah di jemput kekasihnya terlebih dahulu pulang. Dan aku bergegas ke restaurant nova, melajulah aku dengan motor maticku itu dengan sangat hati-hati. Setibanya disana nova sudah menunggu di meja biasa mereka mengobrol itu.
“ ada apa sih tumben banget lu ngundang gua kesini “ kataku sambil duduk dikursi yang sudah di tempati nova terlebih dahulu.
“ ada hal yang mau gua omongin sama lu “
“ wah apa tuh ?”
“ masalah bimo, tapi sebelumnya lu udah bener putus kan dari dani ?”
“ kenapa sama bimo, ia gua bener dah gak ada hubungan sama dani “
“ gua sih bukan mau nyomblangin lu, gua tau kurang lebihnya lu masih sayang sama dani. Tapi gak ada salahnya lu mulai deket sama yang lain “
  gua ragu nov, gua takut ngasih harapan sama bimo. Emangnya bimo cerita apa ke lu ?”
“ semenjak hari itu, bimo nanyain lu mulu ke gua. Lama-lama gua gak enak juga sama suami gua, jadi gua mau kasih nomor hp lu aja ke dia. Boleh ?”
“ oke. Kalo masih sekedar temenan gua gak masalah ko “
“ sip. Di coba aja non !”
“ hahaha pacaran jangan coba-coba kali “
Entah mengapa hatiku ragu, aku belum bisa membuka hatiku untuk yang lain. Perasaan ini masih membekas tentang dani dan lukaku pun belum sembuh sepenuhnya . usai percakapanku dengan nova aku pun bergegas pulang.
***
Dani terus merangkai kata dalam otaknya, kata-kata yang harus ia sampaikan kepadaku perihal perpisahan mereka.
“ wanda, aku meninggalkanmu karena stefy memaksa ku “ ahh tidak-tidak kata dani sendirian dikamarnya sambil memegang hp nya.
“ wanda, maaf aku meninggalkan mu karena seseorang. Mungkin memang sudah saatnya kita berpisah “ ulangnya lagi. Dan dia mulai memberanikan diri untuk mengetik sms untuk wanda .
“ hy. Selamat malam “ itulah isi pesannya
Hujan turun begitu deras. Bagai mewakili hatikku yang sedang di tutupi kabut hitam. Alam seakan mengerti luka yang begitu dalam untukku. Aku terdiam di meja makan dengan rambut yang masih terbungkus handuk mandi. Ku kunyah perlahan roti sebagai makan malamku, karena selera makanku sedang menurun mungkin malam ini mamah sudah tertidur karena lelah bekerja seharian begitu juga dengan ayah tiriku . tiba-tiba hapeku berdering ternyata sms dari dani. Aku langsung membacanya tanpa basa-basi.
“ hy. Selamat malam “
“ malam juga, ada apa dan ?” balasku dengan perasaan senang dan bingung. Entah harus bahagia atau benci
“ kamu apa kabar ?”
“ baik . kamu ?”
“ sama. Aku juga baik wanda maaf sebelumnya, mungkin kamu bertanya mengapa kita berpisah ?”
“ iya . memangnya kenapa ?” balasku dengan air mata yang tak tertahankan . dan mencoba terlihat tegar oleh dani
“ maaf wanda, ternyata aku salah mengartikan rasaku untuk nya “
“ untuknya ? siapa ?”
“ kamu kenal bahkan sangat mengenalinya “
aku bertanya-tanya dalam hati, lama aku tak membalas sms dani. Aku terus memutar otakku untuk menemukan satu nama yang dimaksud dani. Sangatku kenal ? itu tidak mungkin pitta karena pitta sudah mempunyai kekasih dan dia adalah sahabat yang sangat menyayangiku. Lalu siapa ?
deg.. hatiku mulai sedikit hancur mengingat satu nama “stefy” hanya dia satu-satunya orang yang ku kenal namun apakah itu dia orang yang dimaksud dani ? aku tak langsung membalas sms dani. Aku malah mengirim pesan untuk stefy
“ hilang sudah harapanku, pada dirimu untuk selalu menyayangimu “ begitu bunyinya .
Tak lama stefy membalas
“ maafkan aku wanda “ ternyata stefy mengakui atas hubungannya dengan dani
“ sudah berapa lama ?” balas wanda dan berlari menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur
“ dua bulan ?”
“ setega itukah kalian ? mengapa kalian tak jujur sejak awal. Mengapa baru sekarang ?” dengan air mata yang sangat deras, membuat tubuhnya begitu lemas dengan kejujuran yang sangat menyakitkan ini
“ maaf wanda, mungkin sekarang waktu yang tepat “
Aku tak membalasnya lagi, aku terus menangis mengingat semua perkataan mereka. Aku merasa mereka menipuku. Apa salahku pada kalian hingga tega melakukan ini padaku, aku tak kuasa menggengam ponselku lagi. Hatiku bagai tertusuk beribu pisau hingga tak mampu membawa tubuhku sendiri. Lalu aku coba pejamkan mataku untuk sejenak melupakan sakit ini.
Pagi tiba, ketika ku membuka mataku aku masih mengingat kejadian semalam. Terbukanya mataku membuat luka itu datang lagi. Aku mencoba tegarkan hatiku, aku harus menjalani hari ini tak mungkin aku terus menutup mata, aku harus menjalani kenyataan ini. Aku tak sabar menceritakan ini pada pitta .
Sepanjang perkuliahan mataku hanya terbayang tentang stefy dan dani. Telingaku hanya terngiang tentang perkataan mereka semalam. Kelam, suram hari ini bagiku hingga perkuliahan selesai aku tak menyadari nya .
“ wanda.. “ kata pitta sambil menepuk punggungku
“ ehh.. iya pit, udah selesai ya ?”
“ iya. Lu kenapa sih dari tadi bengong aja “
“ gua udah dapet semua jawabannya pitt “
“ tentang dani ? yaudah ceritannya jangan disini. Kita ketempat biasa aja yahh “ kata pitta, dan tempat biasa yang di maksud adalah taman dekat perpustakaan.
Tibalah mereka disana, mereka duduk di bangku taman yang menghadap ke perpustakaan itu. Warna-warni bunga dan hijaunya rumput tak mampu mewarnai hatiku . angin berhembus menerbangkan rambutku yang terurai itu .
“ lu tau pit, apa yang terjadi semalam ?”
Pitta menggelengkan kepala dan menatapku dalam-dalam .
“ ternyata dani meninggalkan gua untuk stefy. Dan yang bodohnya kenapa mereka baru cerita, selama ini gua cerita sama stefy tentang perasaan gua yang masih sayang sama dani, dan lu tau apa ? ternyata gua cerita tentang pacarnya “ air mataku jatuh di pelukan pitta dan melanjutkan ceritaku “ gua bilang sama stefy waktu itu, kalau gua mengarapkan kedatangan dani di ulang tahun gua. Dan lu tau apa ? berarti gua ngarepin pacar dia dateng, sumpah pit gua ngerasa orang yang paling bodoh, mereka membohongi gua sejauh ini “
“ sabar wan, gua tau rasanya sakit banget. Mereka emang keterlaluan, tapi sampe kapan lu mau sedih gini “ kata pitta yang ikut menangis seperti merasakan apa yang aku rasakan. Ia hapus air mataku dan memberi semangat untukku
“ lu harus tegar dengan keadaan ini. Semakin lu ngerasa sakit maka mereka semakin merasa menang “ lanjutnya
“ terus gua harus bagaimana pit ?”
“ yang mengerti luka ini Cuma lu, dan selanjutnya terserah, gua Cuma saranin lu ikhlasin mereka dan coba tegar di depan mereka “
“ gua akan coba pit, lu masih inget tentang mimpi gua “ kataku sejenak teringat mimpi bajuku yang tercuri itu.
“ iya.. dan mungkin ini jawabnya “
Mendengar perkataan pitta aku sedikit tenang. Memang benar, aku tidak boleh terus menagisi yang sudah terjadi. Tanpa dani aku bisa, dan aku harus membuktikan itu pada mereka.






Bagian empatbelas
Selamat tinggal sayang

Malam ini aku sudah mulai terbiasa dengan luka yang perlahan hilang. Dan malam itu aku mengirim pesan untuk dani dan stefy yang aku kirim bersamaan dengan isi pesannya :
“ terimakasih atas kejujuran yang kalian ucap meski sakit buat gua, selamat atas hubungan kalian, tolong jaga hubungan itu dan usahakan tak ada yang terluka lagi. Dan gua siap kalau suatu saat kalian butuh bantuan “
Stefy yang menerima pesan itu tak langsung membalas, dan stefy mengirim pesan kepada dani .
“ kamu dapat sms dari wanda ?”
“ iya , kenapa ?” balas dani
“ enggak . terimakasih yah sayang, dengan begini semua jelas “
“ iya sayang “ walau sebenarnya hati dani ikut sakit dengan sedihnya wanda.
“ aku sayang kamu “
“ aku juga “ balas dani singkat .
Aku tak mendapatkan balasan dari dani maupun stefy, malam itu semua deritaku, aku kubur dalam-dalam bersama cinta dani. aku pejamkan mataku dan berjanji takkan ada air mata lagi di hari-hariku. Tiba-tiba hp ku berbunyi tanda pesan masuk .
“ selamat malam cantik . bimo “ dari nomor yang belum tersimpan di hpku dan ternyata dari bimo
“ hy. Malam juga bimo “
“ gua ganggu yah wan ?”
“ enggak ko, kebetulan gua lagi gak ngapa-ngapain “
“ wah kebetulan dong, gua ada di deket rumah lu boleh mampir dong ?”
“ hahahah boleh “ balas wanda yang sebelumnya sudah menerka-nerka kedatangan bimo .
Mobil bimo terdengar memasuki halaman parkir rumahku dan aku bergegas membukakan pintu.
“ silahkan masuk tuan “ ledeku dengan gaya pembantu istana
“ terimakasih nona, tapi kayaknya duduk disini lebih asik deh “ kata bimo lebihh memilih duduk di teras depan rumahku yang berhadapan dengan taman bunga.
“ hahaha siap bos “ kataku yang langung menempati kursi sebelah kiri
“ apa kabar wan ?”
“ baik, masih inget aja jalan rumah gua “
“ hahaha gua belum pikun kali non “
“ hahah kirain. Lu sendiri apa kabar ?”
“ hm . lagi kurang baik gua “
“ kenapa ? ko kelihatannya gak ada yang aneh “ kataku sambil melihat sekujur tubuh bimo
“ iya . lagi kurang baik karena nahan rindu sama lu “
“ hahaha gombal “
“ gak bercanda ko “ sahut bimo menutupi malu
“ wan, lu tau apa yang mengundang gua buat deteng malam ini kerumah lu ?”
“ apa ? “
“ sejak pertama kali gua di kenalin sama lu, gua melihat lu tuh butuh seseorang dalam hidup lu “ bimo berkata demikian karena akhirnya mengetahui apa yang terjadi denganku dan dani
“ maksudnya ?” kataku sambil mengerutkan keningku
“ lu jangan bohongin perasaan lu wan, lu butuh seseorang yang bener-bener sayang sama lu “ pembicaraan mulai serius
“ maaf bim sebelumnya. Memang apa yang lu katakan itu benar tapi gua gak bisa buat memulai dengan seorang yang baru “
“ mungkin gua belum bisa gantiin. Tapi gak ada salahnya kan kita coba ?”
“ maaf bim, belum untuk saat ini “ kataku sekali lagi menolak
“ oke, jangan terlalu di paksakan. Kalau suatu saat lu butuh bantuan gua, lu bisa hubungi gua dan gua bisa bantu lu semampu gua “
“ terimakasih bimo “
Dan bimo pun pamit untuk pulang, rasa sesak muncul lagi di dadaku. Dengan menolak bimo untuk dekat denganku maka aku membuktikan bahwa aku masih menyayangi dani.
***

“ kenapa gua gak yakin banget sama balapan dua hari lagi, apakah faktor wanda ? tapi kenapa gua bisa gak seyakin ini “ dani berkata dalam hati sambil mengendarai sepeda motornya yang sedang dalam perjalanan menuju rumah ryan .setibanya disana ryan sudah merapat dengan teman-temannya yang lain.
“ wah ini dia joki kita baru dateng “ kata rizky yang langsung menyambut kedatangan dani
“ hahaha joko kali “
“ lu kenapa sob, gak fresh banget hari ini “ kata ryan yang memerhatikan raut muka dani yang sejak tadi menekuk-nekuk mukannya.
“ gak tau, padahal dua hari lagi “ sahut dani
“ ya lu Cuma gak yakin doang dan. Profesionallah ada kalanya lu ngelupain masalah internal buat karir lu “ tambah ryan
“ slow yan, gua baik ko . dan ini gak ada sangkut pautnya sama cinta “ sahut dani menyakinkan
“ oke, kalo gitu kita mulai prepare buat balapan “ rizky langsung menengahi
Tatapan yang hampa dani masih terlihat di wajahnya. Seakan hari itu ia terus menutup mata. Dia terus mencoba memastikan bahwa ia harus yakin dengan apa yang akan ia jalani. Suasana serius terus dipancarkan oleh beberapa lelaki itu di bengkel ryan . dua motor yang sudah di setting siap untuk bertanding bagai kuda besi yang akan bertarung.
Dani duduk persis di teras rumah ryan yang menghadap langsung ke bengkel ryan. Ia mendapati rizky sedang menata peralatan yang mereka gunakan bekas settingan motor mereka. Sedangkan ryan sedang mencoba kuda besi itu sebelum benar-benar ada di pertarungan sebenarnya . tiba-tiba ia merasakan kehadiran seseorang disampingnya, harum yang begitu ia kenal . namun ia tak sedikitpun menatap kearah orang tersebut .
“ serius banget ngeliatinnya, sampai ada aku aja kamu gak liat “ kata stefy yang mendapati dani sedang melamun.
“ eh kamu. Enggak biasa aja “ sahut dani tanpa ekspresi
“ ada yang aneh sama kamu akhir-akhir ini “ sambung stefy
“ aku Cuma gak yakin aja sama balapan kali ini “
“ apa yang kamu ragukan sayang ? jelas kuda besi milik mu sudah memenangkan banyak pertandingan dan kamu sebagai seseorang yang mengendarai nya pun sudah sangat mahir dalam mengendalikannya ? apalagi ? “
“ kamu benar sayang, mungkin aku terlalu nervous dengan pertandingan yang besar ini “
“ kamu pasti bisa “ kata stefy terakhir sebelum ia meninggalkan kekasihnya itu
Dani hanya tersenyum. Dan menarik nafas panjang sambil berkata dalam hatinya
“ gua pasti bisa, dan rasa ini hanya sedikit dampak dari keraguan gua “
Ryan datang dari jauh, dengan senyumnya yang meledek .
“ wah dan.. mantap nih kuda besi lu, gua yakin kita pasti menang “
“ pasti dong “ sahut dani yang berdiri dan menepuk-nepuk bahu ryan.
Beda dengan wanda, stefy hanyalah status untuknya. Disaat seperti ini dia hanya bisa mencuri waktu dengan stefy. Tapi wanda mungkin saat seperti ini ia bisa membagi keluh kesahnya tanpa harus menutupi keadaan. Ada rasa sesal mendalam bagi dani beban yang ia rasa jauh lebih berat di bandingkan harus menang dalam balapan itu. Namun apalah daya, kisah ini sudah tak seindah dulu berkat kebodohannya sendiri. Kini dia hanya bisa berdoa pada tuhan agar memberi ketenangan hatinya dan memberi wanda kebahagiaan walau tanpanya.
***
Malam itu dani terbaring di sofa ruang tamunya, dia luruskan badannya di sofa panjang tersebut. mamahnya datang dengan segelas minuman segar untukknya.
“ cape yah nak “ kata mamahnya sambil menaruh minuman tersebut.
“ eh mamah, ia nih mah biasa “ jawabnya yang langsung duduk yang sebelumnya sedang tiduran
“ bagaimana kabar wanda “
“ uhhuukkk.. “ dani tersegak yang sedang minum itu
“ pelan-pelan dan. Kamu ini kayak anak kecil aja “
“ maaf mah, Cuma kaget aja ‘
“ mamah Cuma nanya soal wanda. Kok kamu kaget ? memang salah ?”
“ enggak sih mah. Cuma tumben aja “
“ nak.. mamah kenal kamu, mamah tau walau kamu tidak bercerita “
“ yah.. begitulah mah. Nanti kalau jodoh juga balik lagi “
“ sabar yah nak “ kata mamahnya sambil mengusap kepalanya dani.
“ maafin dani mah, kalau sampai saat ini dani belum bisa bahagiain mamah, dan menjadikan wanda sebagai menantu mamah “
“ kok kamu ngomongnya gitu, masa depan kamu masih panjang nak. Dan mungkin memang belum sekarang saat nya ! mamah yakin kamu pasti bisa dan wanda suatu saat pasti jadi anak mamah “ ucap mamahnya heran karena tak biasanya dani bicara seperti ini
Dani hanya tersenyum dan meminta ijin untuk mandi.
***
Suara kicauan burung terdengar jelas oleh dani pagi ini, ia perlahan membuka matanya dan mendapati tempat tidurnya yang berantakan ulah tidurnya semalam. Ia bangkit dari tempat tidurnya, duduk menatap kearah jendela yang tingginya sama dengan tinggi badannya. Ia buka kaca jendela yang bening itu, menghirup udara pagi sambil menggoyangkan tubuhnya seperti saat pemanasan olahraga .
“ indah banget dunia pagi ini, hijau dedaunan. Nyanyian burung di pagi hari, entah mengapa gua takut enggak bisa ngerasain suasana pagi lagi “ katanya sendiran, di balik jendela yang terbuka itu.
Tak lama ia berjalan kekamar mandi, tiba-tiba tertangkap bayangan kotak cincin yang ia ingin berikan kepada wanda, ia ambil dan ia buka kotak tersebut. Terlihat cincin cantik, cicin yang terukir inisial “w” dan “d” diantara intan berlian di tengahnya.
“ suatu saat kamu akan memakai cincin cantik ini wan. Walau bukan tanganku yang memakaikannya “ gumamnya dalam hati . ia letakkan kembali lengkap dengan surat yang ia tulis untukku.
***
Sore itu dani sudah berkumpul di bengkel ryan rapih dengan peralatannya untuk bertanding malam hari ini . ryan mencobanya lagi untuk memastikan bahwa motor settinganya itu sempurna dan tidak mengecewakan malam nanti. Tak biasannya dani ingin sekali bertemu stefy. Entah mengapa ingin mengatakan sesuatu malam ini . dani langsung mengirim pesan singkat lewat ponselnya agar stefy menunggunya diruang tamu .
Sesampainya di ruang tamu, stefy yang terlihat cantik dengan piama tidunya dan memeluk boneka kesayangannya sudah duduk di ruang tamu.
“ hay sayang.. “ sambut stefy pada dani
“ hay.. kamu cantik malam ini “ puji dani sambil duduk di samping stefy yang langsung menyandarkan badannya pada dani.
“ mau ngomong apa sayang ? “ stefy langsung menanyakan
“ aku gak mau ngomong apa-apa sama kamu, Cuma mau liat kamu aja. Kangen “ ucap dani dengan muka datar dan mencium kepala stefy
“ kamu aneh deh. Hehehe terimakasih sayang seneng banget dengernya “
“ nanti malam aku tanding. Kamu jangan nakal gak ada aku “
“ iyah. Aku sayang kamu dan ! jangan pergi untuk yang lain yah “
“ aku gak akan pergi untuk siapa-siapa . kecuali hanya sang maha pencipta “
“ hahahh kamu tambah aneh kalau ngomong begitu. Kita akan bersama atas ijin Allah kok. Jadi dia gak mungkin manggil kamu secepat ini “
“ semoga saja “
Stefy berusaha untuk berpositif thingking, walau sebenarnya hatinya mengganjal atas ucapan ryan . matahari sore tenggelam berubah menjadi bulan yang indah.
***
Tepat pukul 24:00 wib, suara motor meraung-raung . dani dan lawannya sudah menempati posisi nya . balapan yang melintasi jalan lurus dan sedikit tikungan tajam itu dua kali putaran membuat hati dani begitu berdebar . kubu dani sudah mengambil posisi di sebelah kiri hampir semua teman dani ikut menyaksikan . ryan datang menghampiri dani.
“ santai aja dan, jangan di bawa tegang. Gua dan anak-anak yakin lu pasti bisa “
“ thanks sob “ dan mereka berdua pun menjabatkan tangan dengan semangat.
Ryan kembali ketempat . dani terus menggeber-geberkan motornya tanda sudah siap, raungan motor kedua peserta tersebut semakin terdengar . seseorang sudah berdiri ditengah-tengah mereka, membawa sehelai selayer untuk menandakan balapan siap dimulai
“ satu.. dua.. mulai.. “
Mulailah dani melaju dengan kuda besi settingan ryan itu, kejar – kejaran pun terjadi. Lebih dari 80km/jam dani mengendarai motor nya. Terus dengan muka tegang ia jalani balapan itu. lawannya mampu menguasai balapan dani pun tertinggal oleh lawannya di putaran pertama . wajah-wajah kecewa menghampiri ryan dan teman-temannya, namun dani tak pantang menyerah ia terus berusaha menyusul lawannya.
Pada saat putaran terakhir, ban dani mulai hilang keseimbangan padahal dani sudah mampu mengejar lawannya. Hanya tinggal sedikit ia memenangkan pertandingan itu , namun sayang sekali ban dani pecah dan melempar dani jauh dari tempatnya melintas . terus dani terpental dan terseret begitu jauh karena pecahnya ban motor yang sedang melaju kencang, semua mata memandang riuh. Lawannya pun menghentikan laju motornya . tubuh dani berhenti karena menabrak sebuah trotoar pinggir jalan di arena balapannya. Selama tubuhnya terpental hanya banyangan wajahku yang muncul di benaknya. Semua tentangku dan senyum manisku yang pernah ia miliki yang sebelum akhirnya ia memejamkan mata untuk selamanya.
Ryan dan semua orang yang ada di arena balap tersebut langsung menghampiri dani yang tak berdaya . tubuhnya sudah banyak luka walau menggunakan jaket dan helm . begitu ryan buka helm dani untuk memastikan bahwa dani baik-baik saja, namun kenyataan pahit ryan terima dengan melihat kepala dani mengeluarkan banyak darah . helm nya tak mampu melindungi kepala dani karena benturan yang sangat keras . dan mereka akhirnya membawa dani ke rumah sakit terdekat, dan menghubungi orang tua dani .
Dani yang berlumuran darah dan penuh luka itu langsung di tangani dokter di ruang UGD, waktu menujukan pukul 00:35 WIB dini hari di tunjukan oleh jam dinding rumah sakit yang menempel di ruang tunggu. Sementara di dalam dokter menjahit sumber darah yang berada di kepala dani . memberikannya nafas dengan tabung oksigen dan memancing detak jantung dani. Namun sayang dani tak dapat di tolong .
Di luar ruangan ryan dan teman-teman lainnya harap-harap cemas, ryan terus berdoa demi kebaikan dani. Berbarengan dengan dokter keluar orang tua dani pun sampai dan langsung berhadapan dengan dokter. Ryan tersentak berdiri ikut mendengarkan penjelasan dokter.
“ keluarga saudara dani ? “ tanya dokter kepada ayah dani yang langsung menghampirinya
“ betul dok, saya ayahnya dan ini ibunya “ jelas lelaki separuh baya yang masih kekar itu sambil merangkul istrinya yang sedang menangis.
“ dani bagaimana dok “ tanya ryan gemetar
“ maaf pak, saya sudah berusaha. Namun benturan yang begitu kencang membuat dani kehilangan banyak darah. Dan kami tak mampu menolongnya. Karena tuhan berkehendak lain “ jelas dokter menepuk bahu ayah dani
“ dokter, jadi anak saya bagaimana. Dokter bohongkan ? dani baik-baik saja kan dok ?” tanya ibunya yang semakin deras menangis.
“ maaf bu, saya harap kalian semua sabar. Bahwa dani sudah meninggal “ ucap dokter lalu pergi
Mendengar itu ibunya dani langsung tak sadarkan diri, ayahnya menolong ibunya yang jatuh pingsan. Sementara ryan yang ikut menjatuhkan air matanya terus memukuli dinding melampiaskan kekesalannya . rizki menghampiri ryan dan mengusap-usap pundak ryan .
“ semua salah gua, coba kalo gua gak ngotot, semua gak bakalan kayak gini ky “ sesal ryan
“ ini bukan salah lu bro, dani pergi dengan cara yang sudah di tentukan Allah, dan beginilah caranya. Dan sudah saatnya pula dani pergi “ jelas rizky
Malam itu sani belum dapat dilihat, karena tim rumah sakit masih harus membersihkan dani sebelum di makamkan . namun pihak keluarga ingin memakamkan dani di makam keluarga esok hari karena masih banyak yang belum melihat dani sebelumnya .
***
Entah mengapa sejak tadi hati ku begitu tak tenang, hanya terbayang dengan satu nama yaitu Dani apa yang aku fikirkan ? bukankah ku telah sendiri setelah ku mengetahui dani pergi untuk stefy, malam ini aku tertidur dengan hati gelisah, di tidurku aku bermimpi dani datang menemuiku, di mimpiku dani datang dengan muka penuh air mata dan meminta maaf pada ku.
“ wanda, maafkan aku” dani berkata dari kejauhan
“ apa yang terjadi sama kamu, sampai kamu meneteskan air mata”
“ wanda, maafkan aku”
“ dani,, kamu gak salah, aku udah maafin kamu, tapi kamu cerita dulu apa yang terjadi denganmu”
“ wanda, datanglah kerumahku dengan maafmu itu dan ambilah sesuatu untuk mu di kamarku”
Belum sempat aku menjawab bayangan dani sudah pergi jauh, dan aku tersentak bangun
“daaaannnniiiiiii....” teriakku dan tersadar
“ ya tuhan ternyata hanya mimpi” kataku sambil mengusap air mata yang jatuh di pipiku.
“ mengapa mimpi itu begitu jelas? Apa yang terjadi dengan dani”
Waktu menjukan pukul 00:35 WIB. Atas mimpi itu hatiku begitu sesak, merasakan kegelisahan dani yang tergambar di mimpiku itu. Sambil memikirkannya aku pun tertidur kembali, namun dani tak kembali dalam mimpiku.
***
Mimpi semalam membuat ku tak tidur nyenyak, kebetulan hari ini aku tak berangkat ke kampus karena libur, entah mengapa hari ini aku ingin membeli bunga sejak tadi hati ku mengajakku untuk membeli bunga, setelah mandi dan berpakaian, aku bergegas untuk membeli bunga yang aku inginkan, aku mengambil kunci motorku yang sudah berada di halaman rumah, karena pagi tadi mamah sudah mengeluarkan motorku sebelum ia berangkat kerja.
Tibalah aku di toko bunga yang biasa ku lewati bila berangkat ke kampus, aku melihat bunga mawar putih itu seolah ia melambai indah pada ku, dan aku pun membelinya. Setelah bunga itu ada di genggaman ku tiba-tiba hape ku berdering tanda panggilan masuk, dan ternyata itu dari ryan aku pun segera mengangkatnya.
“ halo, wanda disini.” Kata ku dengan ceria
“ iya wan, gua tau, lu dimana ?” kata ryan dengan nada sedih
“ ehh tunggu dulu, lu kenapa ?” tanya ku heran
“ nanti gua ceritain, lu kerumah dani sekarang!!” kata ryan masih dengan suara sedih
“ emang dani kenapa yan” kata ku mulai curiga
“ danii wan, danii..” kata ryan tak kuasa
“ kenapa yan, lu jangan bikin gua takut” paksa ku dengan jantung yang berdetak kencang
“ dani, meninggal wan” kata ryan singkat
“ lu jangan bercanda yan” kata ku tak percaya
“ maaf wan, gua juga gak percaya ini terjadi” kata ryan
Aku terhampar lemas di toko bunga itu, aku pandangi bunga mawar putih yang ku genggam dengan air mata yang begitu deras.
Apa ini jawaban semua? Mengapa pagi ini aku ingin membeli bunga, apakah ini tuk kamu yang terakhir kalinya? Bunga mawar putih. Seperti pertama kali kamu berikan padaku saat itu. Pantas saja malam tadi kamu....
Tanpa melanjutkan kata-kata ku, aku bergegas kerumah dani, aku membawa bunga yang ku beli tadi
***
Dari kejauhan aku melihat keramaian di rumah dani, di gerbangnya sudah terselipkan bendera kuning tertulus namanya. Aku langsung berlari dengan linangan air mata, begitu sampai depan pintu aku melihat dani terbaring di atas kasur busa dan sekujur tubuh nya sudah di balut kain. Aku menjatuhkan bunga yang ku pegang, aku menghampirinya perlahan, di sebelah kanannya terlihat mamahnya yang sedang menagis dan stefy di sebelah kirinya. Aku memeluk mamahnya, kemudian ku pandangi wajah dani yang terpejam untuk selamanya
“ dani, bangun dan, bangunn.. kamu bohongkan sama aku, katakan dani” tangisku sambil memeluknya
“ sabar sayang, kita juga gak nyangka ini semua” kata mamah nya sambil memeluk ku
  tante, dani tante, dani kenapa begini” tanya ku sambil melihat darah yang ada di kepala dani
“ dani kecelakaan wan, saat balapan semalam” jawab stefy yang menghampiriku
“ darahnya tak berhenti mengalir sejak kecelakaan semalam” lanjut ryan sambil membawakan bunga yang ku jatuhkan dan memberikan padaku
“ dani, aku sayang kamu, aku ikhlas kepergian kamu” kata ku sambil memberikan bunga dan mencium keningnya
Tiba-tiba tetesan darah yang ada di kepala dani berhenti, setelah ku berkata demikian padanya, semua mata memandang tak percaya.
“ wan, liat darah di kepala dani berhenti” kata ryan
“ ia yan, selamat jalan dani. Kami selalu mendoakan disini untukmu” kataku sambil mengusap kepalanya.
“ wan, maafin aku” kata stefy memelukku
“ aku udah maafin kamu, aku juga udah mengikhlaskan dani untukmu” sahut ku
“ tante, wanda semalam bermimipi, dani datang meminta maaf pada wanda, apa ini tante jawab atas mimpi wanda semalam” kataku sambil memegang tangan mamah nya.
“ kamu yang tabah sayang, tante merasakan apa yang kamu rasakan” sahutnya
“ dan, dani.. , permisi tante” kata ku sambil berlari kekamar dani, karena ku mengingat mimpi semalam, dani berkata menaruh sesuatu untukku
aku memasuki kamarnya mata ku terus mencari ke segala penjuru kamar dani, sampai mataku tertuju pada kotak berwarna warni, yang ada di meja kecilnya dimana ada fotoku bersama nya, aku menghampiri kotak itu dan membukanya, dan ternyata isinya adalah cicin yang terukir inisial “w” dan “d” diantara intan berlian di tengahnya. Dan sebuah tulisan yang di ketas berbentuk hati dan begini kata-katanya

Dear : my honey wanda
Happy birthday sayang, aku bingung mau kasih kamu hadiah apa, sampai akhirnya aku putuskan memberikan cincin ini pada mu, dan maukah bertunangan dengan ku ?
From : dani :*
Jatuh lah air mata ku, tak tertahankan ternyata selama ini dani merencanakan tentang tunangan kami, namun mengapa ada stefy di antara kami, apakah dani belum begitu matang untuk rencana itu, ataukah bujuk stefy yang begitu kuat hingga ia bisa masuk di antara cinta kami. aku berjalan perlahan dengan membawa kotak itu.
“ tante, dani bilang sama wanda di mimpi semalam untuk mengambil kotak ini di kamarnya dan ternyata isi nya adalah sebuah cincin dan surat “ Ryan dan stefy ikut melihat isi kota itu, kemudian ryan menceritakan semua padaku
“ waktu itu dia bingung wan, mau ngasih apa sama lu, dan dia tanyain sama gua, sebelum gua memberi jawaban dia punya ide buat bertunangan sama lu, dengan memberikan cincin ini” kata ryan
“ tapi kenapa ? kenapa semua berubah dan dia meninggalkan gua yan, kenapa?” tanya ku tak percaya
“ wanda, maaf semua salah aku, selama kamu sakit aku selalu menemani nya, dan aku pun mencintainya. Dia sempat memberi harapan padaku, dengan cintaku yang begitu besar aku memaksakan dia untuk memilih diri ku, maafkan aku wanda” jelas stefy
“ ya tuhan, mengapa kamu tega stef” kata ryan tak percaya dan akhir nya ia mengetahui apa penyebabku berpisah dengan dani, kemudian ryan menampar stefy
“ cukup ryan, gak seharus nya begini, gua ikhlas ko” kataku sambil memeluk stefy.
setelah semua proses selesai di lakukan kini dani siap di makamkan, ku tatapi semua saat terakhir ku melihat nya tuk terakhir kali, sedikit demi sedikit tanah yang masih merah itu menutup semua tubuhnya, ku berdoa untuk nya, ku taburi bunga di peristirahatannya yang terakhir.
“kamu tau sayang ? aku berhasil mendapatkan IP tinggi seperti janjiku waktu itu. Dan kini kau harus mengetahuinya saat kau sudah tak mampu tersenyum, selamat jalan sayang, kini cinta mu kau sandarkan di bawah batu nisan” kata ku sambil memegang nisan yang bertuliskan namanya, persis seperti yang terukir di hatiku
“ wan, sungguh maafkan aku” kata stefy
“ lukapakan stef, dani sudah tenang disana, dan lihatlah betapa tuhan adil pada kita, dia mengambil dani, agar tidak ada dendam di antara kita” sahut ku sambil memeluk stefy dengan linangan air mata.
Saatku memeluk stefy, aku melihat bayang dani dari dari kejauhan, iya melambaikan tangan nya sambil tersenyum. Aku membalas senyumannya, aku bahagia dengan ini berarti dani bisa pergi dengan tenang..
Selamat jalan kekasih ku, selamat jalan cintaku,tenanglah disana sampaikan cinta ku yang begitu besar pada malaikat, aku akan terus mendoakan mu dari sini, aku akan terus menjaga cinta kita walau sempat tak ku miliki pelukan mu, ketahuilah ketika cinta diam maka maut yang bicara .
Sejak perginya dani dari dunia ini, mamahnya dani mengangkatku sebagai anaknya. Kepergian dani sungguh pukulan yang besar untukknya kini aku di persilahkan untuk tidur dimanapun aku suka, dirumahku atau dirumah dani. Aku menempati kamar dani yang kini barang-barangnya di ganti menjadi barang-barangku yang tersisa hanya fotoku dengan dani dan foto dani bersama keluarganya
Aku masih bisa merasakan kehadiran dani dalam pelukanku, kehadirannya dalam tidurku. Dia memang pergi meninggalkan dunia, namun dia tidak pergi dari hatiku. Selama cincin ini melingkar dan selama nafasku masih berhembus aku akan selalu mencintainya.
END











Sinopsis
Dan yang membuatku bahagia akhirnya dani menyatakan cintanya padaku. Dan akupun menerima cintanya. Selama aku kerja dani setia mengantar dan menjemputku, sampai suatu ketika ia menjemputku, namun sebelum sampai dikantorku ia berkata bahwa ban motornya bocor dan dia menambalnya di tempat pertama kali aku bertemu dengannya. Akupun disuruhnya untuk naik angkutan umum dan menemuinya di tukan tambal ban tersebut.
Ketika aku sampai disana, tambal ban itu tutup. Gelap suasana malam itu apalagi waktu meenunjukan jam 20:00 wib, aku berusaha menelepon dani karena takut. Namun sayang hape dani tidak aktif, aku hampir meneteskan air mata saat itu karena sangat takut. Aku memeriksa lagi keseluruh tempat itu namun tak kunjung ku temui dani.
Tak lama aku panik dani pun datang membawa seikat bunga mawar putih yang indah. Ia lantunkan sebuah lagu sambil berjalan kearahku, aku terpana dan malam itu dani pun menyatakan cinta. Suasana romantis dapat dani ciptakan dengan sederhana. Aku tersentuh dan agak tertawa kecil di hatiku. Baru pertama kali aku di tembak cowok dengan cara unik yaitu menyatakan cinta di tukang tambal ban yang adalah tempat pertama kali kami nertemu dan aku ingan mala itu adalah tanggal 24 Febuari dan akan ku catat dalam hati, karena ini adalah hubungan yang pertama kali aku jalani sepanjang hidupku.